12 Nov 2008

Visi Depok Post 24 - RW Siaga

RW Siaga Kerja Untuk Semua


Salah satu ciri masyarakat maju adalah kepedulian mereka dengan kebersihan dan kesehatan. Hidup bersih dan sehat menjadi ciri khasnya. Mulai dari kebersihan diri, rumah dan lingkungannya.Lingkungan bersih menciptakan kehidupan yang sehat. Hidup yang sehat akan memberikan kenyamanan dan ketentraman.

Salah satu ciri masyarakat terbelakang adalah kemasabodohan mereka dengan kebersihan dan kesehatan. Hidup bersih bukan prioritas. Yang penting masih bisa hidup dan punya tempat berteduh. Bersih atau tidak, itu urusan kemudian. Sehat atau tidak, itu urusan nanti. Akibatnya, berbagai macam penyakit hinggap di sana. Mulai dari penyakit kulit, diare sampai penyakit dalam. Semuanya disebabkan karena kondisi lingkungan yang kotor dan tidak sehat.

Sebagai bangsa yang masih tergolong negara berkembangan, negara kita belum menjadikan kebersihan dan kesehatan sebagai prioritas utama. Urusan perut masih menjadi urusan nomor satu. Kemiskinan dan kemelaratan masih menjadi masalah utama. Namun, kebersihan dan kesehatan tidak boleh diabaikan. Karena, kondisi lingkungan hidup masa depan sangat tergantung pada perilaku kita hari ini.

Sebagai salah satu upaya membangun kesadaran akan kebersihan dan kesehatan, pemerintah menelurkan program Desa Siaga, atau RW Siaga. Melalui program ini masyarakat diharapkan dapat menangani masalah kebersihan dan kesehatan di lingkungannya masing-masing. Mulai dari rumah masing-masing warga sampai lingkungan se-RW. Mulai dari adanya indikasi penyakit sampai penanganannya. Mulai dari penyakit ringan sampai penyakit berat. Yang disebut RW Siaga adalah RW yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya, baik kemampuan dan kemauan untuk mencegah, mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawat-daruratan, maupun kejadian luar biasa (KLB), secara mandiri.

Namun, program yang baik belum tentu memberikan hasil yang efektif. Program yang baik harus diikuti dengan sosialisasi yang kuat. Jika tidak, ia hanya akan indah di atas kertas, tapi kosong di lapangan. Sampai saat ini, kondisi yang nampak di lingkungan kita, papan nama RW Siaga telah siap terpasang di setiap RW. Tapi, program, tujuan dan kegiatannya, masih banyak masyarakat yang belum paham. Ini terbukti dari minimnya peran dan keterlibatan warga di sebagian RW saat adanya kegiatan yang terkait. Sehingga, sangat wajar jika kemudian terdapat warga yang menderita penyakit berat, tanpa diketahui oleh pengurus RT/RW setempat. Ketika meninggal, barulah para tetangga mengetahuinya. Sangat wajar pula, jika sebagian masyarakat mempertanyakan efektifitas dari program ini.

Sebagai sebuah kota yang wilayahnya tidak terlampau luas (20 ribu hektar lebih), dengan komposisi penduduk kelas menengah yang relatif cukup banyak dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia, Depok seharusnya mampu menjadi contoh bagi penerapan program RW Siaga yang efektif. Strategi yang harus ditempuh untuk menuju RW Siaga sukses terdiri dari tiga faktor. Pertama, terbangunnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Ini bisa dilakukan melalui ceramah dan khutbah pada berbagai momen tempat berkumpulnya masyarakat. Kedua, siapnya SDM birokrat untuk memberikan backup dan dukungan terhadap pelaksanaan program RW Siaga di masing-masing RW dan kelurahan. Ketiga, kemasan program yang inovatif dan menarik, sehingga masyarakat akan tertarik dan antusias untuk menghadiri program tersebut.

Jika ketiga faktor di atas dapat diwujudkan, maka kita yakin program RW Siaga akan mampu memberikan solusi bagi permasalahan kesehatan di masyarakat. Dukungan warga dan kepedulian masyarakat terhadap berbagai program pemerintah, termasuk RW Siaga, menjadi kunci utama kesuksesan dan keberhasilan pembangunan daerah. Semoga Depok mampu menjadi pelopor dalam menggerakkan kepedulian warga masyarakatnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Semoga.

Tidak ada komentar: