30 Des 2014

Lima filosofi Pensil

✏Sebatang pensil sebenarnya mempunyai LIMA kualitas unggulan
yang bisa menjadi pedoman saat kita menjalani kehidupan:

Mengingatkan bahwa seperti sebuah pensil ketika menulis, ada tangan yang selalu membimbing
langkah kita dalam hidup ini. Kita menyebutnya petunjuk jalan yg benar.

Proses meraut, seakan membuat pensil menderita. Tetapi setelah selesai, ia tajam kembali. Begitu juga
dengan kita, harus berani menerima penderitaan/tantangan, karena itu semua membuat kita
menjadi manusia yang lebih baik dan berkualitas.

Pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk menggunakan penghapus demi memperbaiki
kesalahan. Oleh karena itu, ingatlah bahwa
memperbaiki kesalahan dalam hidup ini bukanlah suatu hal yang buruk.

Bagian yang paling bermanfaat dari pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di
dalamnya! Begitu pula dengan kita, harus selalu memupuk hal-hal baik yang ada di dalam diri sendiri.

Pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Kita pun demikian. Maka berhati-hatilah dalam berpikir, berucap, dan bertindak. Sehingga, goresan yang kita tinggalkan bisa menjadi guratan yang memberi manfaat bagi diri dan orang lain

28 Des 2014

Ingatlah Kematian

Inilah di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah:

Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.
Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.

Akan banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk ikut menguburkanmu. Dan mungkin banyak yang sudah tidak lagi memikirkan nasihatmu pada suatu hari.....

Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermnfaat untukmu.

Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung!
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain.
Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan untuk yang kecil dan yang besar dari hartamu!

Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan.
Kawan2mu  akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!
Di rumah ada kesedihan yg mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??
Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!

Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia".
Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!
Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak.
Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta.
Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai.

Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.

Usahakan dengan sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban,
hal-hal yg disunnahkan,
sedekah rahasia,
merahasiakan amal shalih,
shalat malam,
Semoga saja engkau selamat.

Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini in syaa Allah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat. "Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang orang mukmin"

(Diterjemahkan oleh Ust. Ainul Haris, semoga Allah mengampuninya)

13 Des 2014

Kisah Inspiratif


Dia berkulit hitam, lahir di daerah kumuh Brooklyn, New York, ia lewati hidupnya dalam lingkungan miskin dan penuh diskriminasi. Suatu hari ayahnya berikan sehelai pakaian bekas kepadanya, "Menurutmu, berapa nilai pakaian ini?"

Ia jawab, "Mungkin USD 1."

"Bisakah dijual seharga USD 2? Jika berhasil, berarti engkau telah bantu ayah dan ibumu".

"Saya akan cobanya,"

ia membawa pakaian itu ke stasiun kereta bawah tanah dan menjual selama lebih dari enam jam, akhirnya ia berhasil menjual USD 2 dan berlari pulang.

Kemudian, ayahnya kembali serahkan sepotong pakaian bekas kepadanya, "Coba engkau jual seharga USD 20?" "Bagamana mungkin? Pakaian ini paling hanya USD 2."

Ayahnya berkata, "Mengapa engkau tidak mencobanya dulu? "

Akhirnya, ia dapatkan  ide, ia minta bantuan sepupunya untuk gambarkan seekor Donal Bebek yang lucu dan seekor Mickey Mouse yang nakal pada pakaian itu, ia lalu menjualnya di sekolah anak orang kaya, dan laku USD25.

Ayahnya kembali berikan selembar pakaian bekas kepadanya, "Apakah engkau mampu menjualnya dengan harga USD 200 ?"
Kali ini ia menerima tanpa keraguan sedikit pun, kebetulan aktris film populer "Charlie Angels", Farrah Fawcett berada di New York, sehabis konferensi pers, ia pun nerobos penjagaan pihak keamanan dan minta Farrah Fawcett bubuhkan tanda tangan di pakaian bekasnya dan kemudian terjual USD 1500.

Malam nya. Ayahnya bertanya: "Anakku, dari pengalaman menjual tiga helai pakaian ini apa yang engkau pahami?"

Ia jawab "Selama kita mau berpikir  pasti ada caranya" 

Ayahnya  gelengkan kepala: "engkau tidak salah! Tapi bukan itu maksud ayah, ayah hanya ingin beritahukanmu bahwa sehelai pakaian bekas yang bernilai satu dolar juga bisa ditingkatkan nilainya, apalagi kita sebagai manusia? Mungkin kita berkulit gelap dan miskin, tapi apa bedanya?"

Sejak itu, ia belajar dengan lebih giat dan jalani latihan lebih keras, dua puluh tahun kemudian, namanya terkenal ke seluruh dunia. Ia adalah Michael Jordan.

= Prihandoko =
[priprihandoko@gmail.com]

Untuk Direnungkan

                       
👍 Dulu aku kagum pd manusia yang cerdas, kaya, berhasil dlm karir, hebat dlm dunianya. Skrg aku memilih lbh kagum pd org yg hebat dimata Tuhan sekalipun penampilannya biasa & bersahaja.                   
👍 Dulu aku berpikir membahagiakan org tua kalau aku berhasil dgn duniaku. Ternyata yang membuat mereka bahagia adalah sikap perhatian tingkah laku & sapaanku kpd mereka.                                 
👍 Dulu aku marah kalau harga diriku dijatuhkan atau org lain berlaku kasar menggunjing & menyakitiku. Skrg aku memilih utk bersyukur krn akan ada kasih dr mereka kalau aku mampu bersabar & memaafkan mereka.         
👍 Dulu aku mengejar dunia & menumpuk harta sebisaku. Skrg aku memilih utk bersyukur dgn apa yg kupunyai & memikirkan bgm aku bisa melakukan lbh banyak kebaikan & bermanfaat bagi org lain.                                 
👍 Dulu aku fokus pd rencana2 dasyat utk duniaku.Ternyata aku melihat teman2 & saudara2ku begitu cepat menghadap kpdNya. Skrg pusat pikiran & rencana2ku pd mempersiapkan diri agar aku siap jika suatu saat aku dianggil oleh Nya. Tdk ada yg menjamin aku bisa menghirup nafas besok. Kalau hari ini & besok aku msh bisa hidup itu semata2 anugerah dan krn rahmat Alloh SWT.

22 Nov 2014

KISAH SECANGKIR KOPI

Suatu hari di sebuah universitas terkenal. Sekelompok alumnus bertamu di rumah dosen senior, setelah bertahun-tahun mereka lulus. Setelah mereka semua menggapai kesuksesan, kedudukan yang tinggi serta kemapanan ekonomi dan sosial.

Setelah saling menyapa dan berbasa basi, masing-masing mereka mulai mengeluhkan pekerjaannya. Jadwal yang begitu padat, tugas yang menumpuk dan banyak beban lainnya yang seringkali membuat mereka stress.

Sejenak sang dosen masuk ke dalam. Beberapa saat kemudian, beliau keluar sambil membawa nampan di atasnya teko besar berisikan kopi dan berbagai jenis cangkir. Ada cangkir-cangkir keramik tiongkok yang mewah. Cangkir-cangkir kristal. Cangkir-cangkir melamin. Dan cangkir-cangkir plastik. Sebagian cangkir tersebut luar biasa indahnya.
Ukirannya, warnanya dan harganya yang waahh. Namun ada juga cangkir plastik yang biasanya berada di rumah orang-orang yang amat miskin.

Sang dosen berkata, "Silahkan.. masing-masing menuangkan kopinya sendiri".

Setelah setiap mahasiswa memegang cangkirnya, sang dosen berkata,
"Tidakkah kalian perhatikan bahwa hanya cangkir-cangkir mewah saja yang kalian pilih? Kalian enggan mengambil cangkir-cangkir yang biasa?"

Manusiawi sebenarnya, saat masing-masing dari kalian berusaha mendapatkan yang paling istimewa. Namun seringkali itulah yang membuat kalian menjadi gelisah dan stress.
Sejatinya yang kalian butuhkan adalah kopi, bukan cangkirnya. Akan tetapi kalian tergiur dengan cangkir-cangkir yang mewah. Terus perhatikanlah, setelah masing-masing kalian memegang cangkir tersebut, kalian akan terus berusaha mencermati cangkir yang dipegang orang lain!

Andaikan kehidupan adalah kopi, maka pekerjaan, harta dan kedudukan sosial adalah cangkir-cangkirnya. Jadi, hal-hal itu hanyalah perkakas yang membungkus kehidupan. Adapun kehidupan (kopi) itu sendiri, ya tetap itu-itu saja, tidak berubah.

Saat konsentrasi kita tersedot kepada cangkir, maka saat itu pula kita akan kehilangan kesempatan untuk menikmati kopi.

Karena itu kunasehatkan pada kalian, jangan terlalu memperhatikan cangkir, akan tetapi nikmatilah kopinya…".

Sejatinya, inilah penyakit yang diderita manusia. Banyak orang yang tidak bersyukur kepada Allah atas apa yang ia miliki, setinggi apapun kesuksesannya. Sebab ia selalu membandingkannya dengan apa yang dimiliki orang lain.

Setelah menikah dengan seorang wanita cantik yang berakhlak mulia, ia selalu berfikir bahwa orang lain menikah dengan wanita yang lebih istimewa dari istrinya.

Sudah tinggal di rumah sendiri, namun selalu membayangkan bahwa orang lain rumahnya lebih mewah dari rumah sendiri.

Ia bukannya menikmati kehidupannya beserta istri dan anak-anaknya. Tapi justru selalu memikirkan apa yang dimiliki orang lain, seraya berkata, "Aku belum punya apa yang mereka punya".

📚Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam mengingatkan,
"مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ؛ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا"
"Barang siapa yang melewati harinya dengan perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya dan memiliki makanan untuk hari itu; seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya". (HR. Tirmidzi dan dinilai hasan oleh al-Albani).

✒Seorang bijak berpetuah,
"Alangkah anehnya kebanyakan manusia! Mereka korbankan kesehatan untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Setelah terkumpul, gantian mereka gunakan harta tersebut untuk mengembalikan kesehatannya yang telah hilang!

Mereka selalu gelisah memikirkan masa depan, namun melupakan hari ini. Akibatnya, mereka tidak menikmati hari ini dan tidak pula hidup di masa datang.

Mereka senantiasa melihat apa yang dimiliki orang lain, namun tidak pernah melihat apa yang dimilikinya sendiri. Akibatnya, ia tidak bisa meraih apa yang dimiliki orang lain dan tidak pula bisa menikmati milik sendiri.

Mereka diciptakan untuk satu tujuan, yakni beribadah. Dunia diciptakan untuk mereka gunakan sebagai sarana beribadah. Namun justru sarana tersebut malah melalaikan mereka dari tujuan utama".

""Maka, mari kita nikmati kopi kehidupan tersebut, apapun cangkirnya…""

= Prihandoko =
[prihandoko@gmail.com]

RAHASIA KEHIDUPAN‬


‪Saat kita memberi, kita akan menerima. Saat kita menolong orang lain, pada saat yang sama kita sedang menolong diri sendiri.‬

‪Apa yang kita lakukan untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan untuk diri kita sendiri. ‬

‪Inilah rahasia kehidupan yang tersembunyi bagi banyak orang. Bukan karena mereka tidak melihat kebenaran ini, tapi mereka tidak mempercayainya.‬

‪Karena itu banyak orang lebih berbahagia menerima daripada memberi.
Lebih suka ditolong daripada menolong.
Hidup hanya berpusat kepada diri sendiri.‬

‪Αda ilustrasi menarik ;
Seorang buta sedang berjalan dengan tongkatnya di malam hari. Tangan kanannya memegang tongkat sementara tangan kirinya membawa lampu. Pemandangan ini cukup mengherankan bagi seorang pria yang kebetulan melihatnya.‬

‪Supaya tidak penasaran, pria itu bertanya: "Mengapa anda berjalan membawa lampu...?" 

Orang buta itu menjawab: "Sebagai penerangan..."

Dengan heran pria itu bertanya lagi: "Tetapi bukankah anda buta dan tetap tidak bisa melihat jalan meski ada lampu penerangan...?"

Orang buta iτu tersenyum sambil menjawab: "Meski saya tidak bisa melihat, orang lain melihatnya. Selain membuat jalanan menjadi terang, hal ini juga menghindarkan orang lain untuk tidak menabrak saya..."‬

‪Disaat kita melakukan sesuatu untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan sesuatu untuk diri kita sendiri. Kita diingatkan untuk tidak bosan2 berbuat baik. Ini sebuah rahasia kehidupan untuk hidup yang berkecukupan dan hidup bahagia.‬

‪Meski demikian, rahasia kehidupan ini tersembunyi bagi orang2 yang egois, kikir, pelit dan melakukan sesuatu berdasarkan apa yang untung bagi diri sendiri.‬

‪"...Hidup Bagaikan Main Yoyo, Kita Lempar Yoyo, maka Yoyo Akan Kembali Pada Diri kita..."‬

‪Semoga Bermanfaat

= Prihandoko =
[prihandoko@gmail.com]

Belajar dari jam dinding

Sahabat...
Pada waktu kita memasukkan sebuah Baterai ke dalam sebuah Jam Dinding, maka Jam Dinding itu mulai bekerja menjalankan tugasnya...

Detik demi detik.., menit demi menit.., jam demi jam.., ia terus bekerja dan bekerja.....sampai Baterai itu habis

Jam dinding itu bekerja tanpa pamrih : dilihat orang atau tidak, ia tetap berdenting..,

Dihargai orang atau tidak, ia tetap berputar..,

Walaupun tak seorangpun mengucapkan terima kasih, ia tetap bekerja...

Pada waktu bekerja, ia tetap menyuarakan KEBENARAN,

Ia selalu bicara apa adanya..., ketika jarum menunjukkan angka enam..., iapun berbunyi enam kali...,

Saat menunjukkan jam sembilan..., iapun berbunyi sembilan kali...,

dan begitu seterusnya..., tanpa dilebihkan atau dikurangi sedikitpun juga...

Ketika Tuhan menciptakan manusia, Ia juga memberi 'Baterai', yaitu Nafas Kehidupan,.....

Dengan Nafas Kehidupan itu, maksudnya agar kita bisa bekerja dan terus berkarya serta menberi sebanyak-banyak nya manfaat bagi sesama seperti halnya Jam Dinding tadi...

Selama 'Baterai' itu masih berfungsi, biarlah kita terus melakukan hal-hal yang baik dan berguna bagi sesama...

Tidak usah memusingkan diri dengan pujian dan penghargaan..,

sekalipun hal-hal baik yang kita lakukan tidak dilihat dan tidak dihargai oleh orang lain, kita harus terus melakukannya.

Cukuplah Allah yang Maha Tahu tentang apa yang telah kita perbuat.

= Prihandoko =
[prihandoko@gmail.com]

13 Nov 2014

Biduk Telah Ditambatkan

BIDUK TELAH DITAMBATKAN

Seorang wanita tua, bertubuh gemuk, dengan senyum jenaka di sela-sela pipinya yang bulat, duduk menggelar nasi bungkus dagangannya. Segera saja beberapa pekerja bangunan dan kuli angkut yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi dan membuatnya sibuk meladeni.

Bagi mereka menu dan rasa bukan soal, yang terpenting adalah harganya yang luar biasa murah. Hampir mustahil ada orang yang bisa berdagang dengan harga sedemikian rendah.

Lalu apa untungnya? wanita itu terkekeh menjawab, " Bisa numpang makan dan beli sedikit sabun" tapi bukankan ia bisa menaikan harga sedikit? sekali lagi ia terkekeh, "lalu bagaimana kuli-kuli itu bisa beli? siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?" katanya sambil menunjukan para lelaki yang kini berlompatan ke atas truk pengantar mereka ke tempat kerja.

Ah..! betapa cantiknya, bila sebongkah misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja.

Orang-orang yang memahami benar kehadiran karyanya, sebagaimana wanita tua diatas, yang bekerja demi setitik kesejahteraan hidup manusia, adalah "tiang penyangga" yang menahan langit agar tidak runtuh.

Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang tampak keras berbatu ini menjadi lembut bahkan mengobati luka.

Bukankan demikian tugas kita dalam kerja; menghadirkan secercah kesejahteraan bagi sesama (نافع لغيره)

= Prihandoko =
[prihandoko@gmail.com]

12 Nov 2014

Rizki dan Ikhtiar


Mungkin kau tak tahu di mana rizqimu.
Tapi rizqimu tahu di mana engkau.
Dari langit, laut, gunung?, & lembah; Rabb memerintahkannya menujumu..

Allah berjanji menjamin rizqimu. Maka melalaikan ketaatan padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda.

Tugas kita bukan mengkhawatiri rizqi atau bermuluk cita memiliki; melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karunia.

Betapa banyak orang bercita menggenggam dunia; dia alpa bahwa hakikat rizqi bukanlah yang tertulis dalam angka; tapi apa yang dinikmatinya.

Betapa banyak orang bekerja membanting tulangnya, memeras keringatnya; demi angka simpanan gaji yang mungkin esok pagi ditinggalkannya mati.

Maka amat keliru jika bekerja dimaknai mentawakkalkan rizqi pada perbuatan kita. Bekerja itu bagian dari ibadah. Sedang rizqi itu urusanNya.

Kita bekerja tuk bersyukur, menegakkan taat & berbagi manfaat. Tapi rizqi tak selalu terletak di pekerjaan kita; Allah taruh sekehendakNya.

Bukankah Hajar berlari 7x bolak-balik dari Shafa ke Marwah; tapi Zam-zam justru terbit di kaki bayinya? Ikhtiar itu laku perbuatan. Rizqi itu kejutan.

Ia kejutan tuk disyukuri hamba bertaqwa; datang dari arah tak terduga. Tugasnya cuma menempuh jalan halal; Allah lah yang melimpahkan bekal.

Sekali lagi; yang terpenting di tiap kali kita meminta & Allah memberi karunia; jaga sikap saat menjemputnya & jawab soalanNya, "Buat apa?"

Betapa banyak yang merasa memiliki manisnya dunia; lupa bahwa semua hanya "hak pakai" yang halalnya akan dihisab & haramnya akan di'adzab.

Banyak yang mencampakkan keikhlasan 'amal demi tambahan harta, plus dibumbui kata tuk bantu sesama ; lupa bahwa 'ibadah' apapun semata atas pertolonganNya.

Dengan itu kita mohon agar setiap tetes keringat dan jengkal langkah kita tercatat ikhlas kepada -Nya sebagai tanda bakti dan ibadah hanya untuk Allah semata... ُ.    *semoga hidup kita barokah. Aamiin*

= Prihandoko =
[priprihandoko@gmail.com]

9 Nov 2014

Waspadai Hedonic Treadmill

Pertanyaannya : kenapa makin tinggi income seseorang, ternyata makin menurunkan peran uang dalam membentuk kebahagiaan?

Kajian-kajian dalam ilmu financial psychology menemukan jawabannya, yang kemudian dikenal dengan nama "hedonic treadmill".

Gampangnya hedonic treadmill ini adalah seperti ini : saat gajimu 5 juta, semuanya habis. Saat gajimu naik 30 juta per bulan, eh semua habis juga.

Kenapa begitu? Karena ekspektasi dan gaya hidupmu pasti ikut naik, sejalan dengan kenaikan penghasilanmu.

Dengan kata lain, nafsmu untuk membeli materi/barang mewah akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan income-me. Itulah kenapa disebut hedonic treadmill : seperti berjalan diatas treadmill, kebahagiaanmu tidak maju-maju. Sebab nafsu-mu akan materi tidak akan pernah terpuaskan.

Saat income 10 juta/bulan, naik Avanza. Saat income 50 juta/bulan naik Alphard. Ini mungkin salah satu contoh sempurna tentang jebakan hedonic treadmill.

Hedonic treadmill membuat ekspektasimu akan materi terus meningkat. Itulah kenapa kebahagiaanmu stagnan, meski income makin tinggi. Sebab harapanmu akan penguasaan materi juga terus meningkat sejalan kenaikan income-mu.

Ada eksperimen menarik : seorang pemenang undian berhadiah senilai Rp 5 milyar dilacak kebahagiaannya 6 bulan setelah ia mendapat hadiah.

Apa yang terjadi ? Enam bulan setelah menang hadiah 5 milyar, level kebahagaiaan orang itu SAMA dengan sebelum ia menang undian berhadiah.

Itulah efek hedonic treadmill : karena nafsumu terus meningkat, kebahagiaanmu seolah berjalan di tempat, meski income melompat 10 kali lipat. Atau bahkan dapat hadiah 5 milyar.

Jadi apa yang harus dilakukan agar kita terhindar dari jebakan hedonic treadmill? Lolos dari jebakan nafsu materi yang tidak pernah berhenti?

Disinilah relevan untuk terus mempraktekan gaya hidup yang minimalis yang bersahaja ( qona'ah ) : sekeping gaya hidup yang tidak silau dengan gemerlap kemewahan materi.

Prinsip hedonic treadmill adalah : more is better. Makin banyak materi yang kamu miliki makin bagus. Jebakan nafsu yang terus membuai. Makin banyak mobil yang kamu miliki, makin bagus. Makin banyak properti yang kamu beli makin tajir. Godaan nafsu kemewahan yang terus berkibar-kibar.

Gaya hidup minimalis punya prinsip yang berkebalikan : less is more. Makin sedikit kemewahan materi yang kamu miliki, makin indah dunia ini. Gaya hidup minimalis yang bersahaja punya prinsip : hidup akan lebih bermakna jika kita hidup secukupnya. When enough is enough.

Prinsip hidup bersahaja, yang tidak silau dengan kemewahan materi, mungkin justru akan membawa kita pada kebahagiaan hakiki.

Dalam istilah islam kita kenal dengan " juhud " letakan materi duniawi pada tempatnya, sedikit atau banyaknya materi yg dimiliki tidak mengganggu ketaatan kepada Allah dan tidak merubah sikap sederhana dlm prinsip hidup bersahaja (harusnya boleh saja income dan materi terus bertambah, tp sikap dan gaya hidup tdk berubah)

Sebab pada akhirnya, bahagia itu sederhana : misal masih bisa menikmati secangkir Kopi atau teh di pagi hari dgn goreng pisang atau nasi uduk... setelah sebelumnya menyelesaikan sholat subuh berjamaah, tilawah dan sedekah... adalah kebahagiaan yg memuaskan dahaga jiwa.

Selamat menemukan kebahagiaan yang bersahaja.

#indahnyaberbagi



= Prihandoko =
[prihandoko@gmail.com]

7 Nov 2014

Apakah Sekolah Kita Sudah Beradab?

Apakah Sekolah Kita Sudah "Beradab"?
Irfan Amalee

Setahun terakhir ini saya terlibat membantu program Teaching Respect for All UNESCO. Saya juga membantu sejumlah sekolah agar menjadi sekolah welas asih (compassionte school). Dua hal di atas membawa saya betemu dengan sejumlah sekolah, pendidik, hingga aktivis revolusioner dalam menciptakan pendidikan alternatif. Di benak saya ada satu pertanyaan: sudah se-compassionate apa sekolah kita? Sejauh mana sekolah menumbuhkan sikap respect pada siswa dan guru, serta semua unsur di lingkungan sekolah? Karena compassion (welas asih) dan respect (sikap hormat dan emphaty) adalah bagian dari adab (akhlak) maka pertanyaannya bisa sedikit diubah dan terdengar kasar: sudah seber-adab apakah sekolah kita?

Rekan saya melakukan sebuah experimen yang menarik. Dia berkunjung ke Sekolah Ciputra, sekolah millik pengusaha Ciputra yang menekankan pada karakter, leadeship dan entrepreneurship serta memberi pengharagaan pada keragaman agama dan budaya. Pada kunjungan pertama rekan saya itu datang dengan baju necis menggunakan mobil pribadi. Di depan gerbang Pak Satpam langsung menyambut hangat, "Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" Rekan saya menjawab bahwa dia ingin bertemu dengan kepala sekolah, tetapi dia belum buat janji. Dengan sopan Pak Satpam berkata, "Baik, saya akan telepon pak kepala sekolah untuk memastikan apakah bisa ditemui, bapak silakan duduk, mau minum kopi atau teh?" Pelayanan yang begitu mengesankan!

Di waktu lain, rekan saya datang lagi, dengan penampilan yang berbeda. Baju kumal, dengan berjalan kaki. Satpam yang bertugas memberikan sambutan yang tak beda dengan sebelumnya, diperlihakan duduk dan diberi minuman. Saat berjalan menuju ruang kepala sekolah, satpam mengantarkan sambil terus bercerita menjelaskan tentang sekolah, bangunan, serta cerita lain seolah dia adalah seorang tour guide yang betul menguasai medan. Bertemu dengan kepala sekolah tak ada birokrasi rumit dan penuh suasana kehangatan. Padahal rekan saya itu bukan siapa-siapa, dan datang tanpa janjian sebelumnya.

Melatih satpam menjadi sigap dan waspada adalah hal biasa. Tetapi menciptakan satpam dengan perangai mengesankan pastilah bukan kerja semalaman. Pastilah sekolah ini punya komitmen besar untuk menerapkan karakter luhur bukan hanya di buku teks dan di kelas. Tapi semua wilayah sekolah, sehingga saat kita masuk ke gerbangnya, kita bisa merasakannya. Itulah hidden curricullum, culture.

Di kesempatan lain, saya bersama rekan saya itu berkunjung ke sebuah sekolah Islam yang lumayan elit di sebuah kota besar (saya tidak akan sebut namanya). Di halaman sekolah terpampang baliho besar bertuliskan, "The most innovative and creative elementary school" sebuah penghargaan dari media-media nasional. Dindinging-dinding sekolah dipenuhi foto-foto siswa yang menjuarai berbagai lomba. Ada dua lemari penuh dengan piala-piala. Pastilah sekolah ini sekolah luar biasa, gumam saya.

Kami berjalan menuju gerbang sekolah menemui satpam yang bertugas. Setelah kami mengutarakan tujuan kami ketemu kepala sekolah, satpam itu dengan posisi tetap duduk menunjuk posisi gerbang dengan hanya mengatakan satu kalimat, "lewat sana".

Kami masuk ke sekolah tersebut. Di tangga menuju ruangan kepala sekolah, ada seorang ibu yang bertugas menjadi front office menghadang kami dengan pertanyaan, "mau kemana?" dengan wajah tanpa senyum. Saat tiba di ruangan kepala sekolah, kebetulan sat itu mereka sedang rapat. Sehingga kami harus menunggu sekitar 45 menit. Selama kami duduk, berseliweran guru datang dan pergi tanpa ada ada yang menghampiri dan bertanya, " ada yang bisa saya bantu?"

Akhirnya kepala sekolah mempersilakan kami unutk masuk ke ruangannya. Baru ngobrol sebentar, tiba tiba seseorang di luar membuka pintu dan memasukkan kepalanya menanyakan sesuatu kepada kepala sekolah yang tengah mengobrol dengan kami. Tak lama dari itu tiba-tiba seorang guru masuk lagi langsung minta tanda tangan tanpa peduli bahwa kami sedang mengobrol. Karena kesal, akhirnya kepala sekolah itu mengunci pintu agar tak ada orang masuk. Dalam obrolan, saya sempat bertanya, apa kelebihan sekolah ini? Kepala sekolah terlihat berpikir keras selama beberapa menit sampai akhirnya menjawab," ini seperti toko serba ada, semua ada". Dari jawaban itu saya baru faham, pantas saja satpam sekolah ini tak punya sense of excelent service, kepala sekolahnya saja tak biss menjelaskan apa value preposition sekolahnya.

Kemegahan bangunan, serta berbagai prestasi yang telah diraih, rasanya menjadi tak ada apa-apanya. Karena bukan itu yagn membaut kita terkesan, melainkan atmosfir sekolah, hidden curricullum, culture.

Perjalanan kami lanjutkan ke sekolah Islam di tengah kampung. Bangunannya kecil sederhana. Pendiri sekolah ini seorang lulusan STM, tetapi mengabdikan separuh hidupnya untuk merumuskan dan menerapkan konsep  sekolah kreatif yang dapat memanusiakan manusia. Saat ditanya tentang sekolahnya, dengan lancar dia menjelaskan konsep sekolah kreatif yang memberikan keras besar pada kreativitas anak dan guru. Ruang kelas dibuat tanpa daun pintu. Hanya lubang lubang besar berbentuk kotak, lingkaran, bulan sabit, bintang. Sehingga ketika guru tidak menarik, siswa boleh keluar kapan saja. Tak ada seragam sekolah dan buku pelajaran.

Kami duduk di pelataran sekolah sambil menyaksikan keceriaan anak-anak yang tengah bermain. Selama kami duduk, ada tiga orang guru dalam waktu yang berbeda menghampiri menyambut kami dan bertanya, "ada yang bisa yang saya bantu?". Saya menangkap semangat melayani para guru tersebut. Mereka ingin memastikan tak ada tamu yang tak dilayani dengan baik.

Saat mengamati anak-anak bermain, saya melihat ada seorang anak yang jatuh dan menangis. Saya menebak bahwa guru akan segera membantu. Tetapi tebakan saya salah, ternyata dua teman sekelasnya datang menghibur dan membantunya untuk berdiri dan memapahnya ke kelas. Saya cukup terkesan.

Di sekolah yang sederhana ini saya menangkap aura kebahagiaan dari siswa dan guru-gurunya. Saya tak perlu tahu kurikulum dan sistemnya, saya sudah bisa merasakannya. Konsep dan visi pendirinya, ternyata bukan hanya di kertas. Saya bisa melihat dalam praktik. Itulah hidden curricullum, culture.

Pada kesempatan lain rekan saya pernah juga terkesan oleh siswa sekolah internasiona yang kebanyakn siswanya berkebangsaan jepang. Saat itu rekan saya akan mengisi acara di depan siswa pukul 10 pagi. Setengah sepuluh aula masih kosong. Tak ada orang tak ada kursi. Lima belas menit sebelum acara para siswa datang, mengambil kursi lipat dan meletakkannya dalam posisi barisan yang rapi. Seusai acara, setiap siswa kembali melipat kursi dan meletakkannya di tempat penyimpanan, hingga ruangan kembali kosong dan bersih seperti semula. Itulah culture.

Dari cerita di atas, saya semakin tidak tertarik pada prestasi apa yang diraih sekolah, semegah apa sebuah sekolah. Saya lebih tertarik bagaimana budaya sekolah dibangun dan diterapkan? Banyak sekolah yang menginvestasikan begitu banyak waktu dan pikiran untuk menyabet berbagai penghargaan. Tapi tak banyak yang serius membuat sekolah menjadi berharga dengan karakter dan budi pekerti. Banyak guru dan pelatih didatangkan untuk memberikan pembinaan tambahan pada siswa agar dapat menang lomba. Tapi sedikit sekali pelatihan service excellence untuk satpam dan karyawan. Dinding sekolah dipenuhi foto-foto siswa yang juara ini juara itu, tapi jarang sekali foto sesorang siswa dipajang karena dia melakukan sebuah kebaikan. Kehebatan lebih dihargai daripada kebaikan. Prestasi lebih berharga dari budi pekerti.

Kita harus segera mengubah sistem pendidikan kita masih berorientasi pada ta'lim (mengajarkan) menjadi ta'dib (penanaman adab). Dalam konsep compassionate school, tadib harus diterapkan secara menyeluruh (wholse school approach) meliputi tiga area, pertama SDM yaitu guru, karyawan, orangtua, hingga satpam, kedua kurikulum, dan yang ketiga iklim atau hidden curricullum.

Sebuah sekolah bukanlah pabrik yang melahirkan siswa-siswa pintar. Tapi sebuah lingkungan yang membuat semua unsur di dalamnya menjadi lebih ber-adab. Untuk mengukur apakah sebuah sekolah sudah menjadi compassionate school tak serumit standar ISO. Cobalah berinteraksi dengan satpam sekolah, amatilah bagaimana guru beriteraksi, siswa bersikap. Rasakan atmosfirnya. Jika preastasi akademik bisa dilihat di selembar kertas, budi pekerti hanya bisa kita rasakan.

= Prihandoko =
[prihandoko@gmail.com]

6 Nov 2014

Mari Berteman

Bila kau berteman karena kelebihan yang dipunyai oleh temanmu.
Sungguh...suatu saat kau akan kecewa dengan  kekurangannya.

Bila kau berteman karena kebaikan yang dipunyai oleh temanmu.
Sungguh....suatu saat kau akan kecewa akan kejelekannya.

Bila kau berteman karena kesamaan pikiran yang kalian punyai.
Sungguh...suatu saat kau akan kecewa dengan perbedaan pemikirannya.

Bila kau berteman karena temanmu terlihat menyenangkan.
Maka...suatu hari kau akan kecewa akan sikap temanmu yang menyebalkan.

Bila kau berteman karena Allah.

Maka kau akan sadar bahwa temanmu hanyalah manusia biasa.

Yang bisa benar dan bisa juga salah.
Bisa juga terkadang khilaf.
Punya kelebihan dan kekurangan.
Karena tidak ada manusia yang sempurna.

Bila kita mencari teman dan sahabat yang sempurna.

Maka yang ada hanyalah kekecewaan yang tiada tara.
Karena kita juga bukan malaikat yang tanpa cela.

Selama mereka tidak berbuat dholim yang merugikanmu.
Selama mereka tidak menghianati amanahmu.
Selama mereka tidak memfitnahmu atau melakukan perbuatan keji lainnya.

Maka mereka adalah sahabatmu.
Berilah mereka maaf atas kekurangan mereka.

Karena kita juga sangat suka apabila orang lain memaafkan kesalahan kita.

Ada 3 jenis teman didunia ini. Yaitu ;

1. Teman yang hanya memanfaatkan.

Yaitu teman yang hanya mencari manfaat dari kita. Mereka senang bila diberi dan marah bila tidak diberi

(QS At Taubah 58)

2. Teman sekedar bersenang-senang masalah dunia.

Mereka suka menyia-nyiakan waktu dan tidak bisa diambil manfaatnya untuk urusan akhirat.

3. Teman yang memiliki keutamaan.

Mereka membawa pada kebaikan.
Suka mengingatkan temannya tanpa menjatuhkan kehormatannya.

Dari 3 jenis teman diatas kita tentu memilih teman yang nomor 3.

Tapi kita lupa, kita sering menilai orang lain tapi seringkali lupa menilai diri sendiri.
Kita termasuk teman nomor berapa??

Apa yang ke 3? Ke 2?
Atau jangan-jangan malah masuk kategori yang pertama???

naudzu billah

Biarlah teman kita masuk kategori no 1 atau 2.

Tapi jangan sampai kita masuk kategori tsb.

Kalo perlu ingatkan teman kita agar bisa menjadi no3.
Untuk semua sahabat saya.

Mohon maaf apabila selama ini ada perbuatan saya yang menyakiti kalian.

Sungguh saya ingin mencintai kalian karena Allah.

Dengan segala kelebihan dan kekurangan kalian.

Tolong nasehati saya bila saya khilaf dan salah.

Karena saya ingin kita bisa saling mencari di surga nanti.

= Prihandoko =
[prihandoko@gmail.com]

Pelajaran berharga

Suatu hari di tepi sungai Dajlah, Hasan al-Basri melihat seorang pemuda duduk berdua-duaan dengan seorang perempuan. Di sisi mereka terletak sebotol arak.

Kemudian Hasan berbisik dalam hati, "Alangkah buruk akhlak orang itu dan alangkah baiknya kalau dia seperti aku!"

Tiba-tiba Hasan melihat sebuah perahu di tepi sungai yang sedang tenggelam. Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi segera terjun untuk menolong penumpang perahu yang hampir lemas karena karam. Enam dari tujuh penumpang itu berhasil diselamatkan.

Kemudian dia berpaling ke arah Hasan al-Basri dan berkata, "Jika engkau memang lebih mulia daripada saya, maka dengan nama ALLAH, selamatkan seorang lagi yang belum sempat saya tolong. Engkau diminta untuk menyelamatkan satu orang saja, sedang saya telah menyelamatkan enam orang."

Bagaimana pun usaha Hasan al-Basri tetapi akhirnya gagal menyelamatkan yang seorang itu. Maka lelaki itu berkata padanya. "Tuan, sebenarnya perempuan yang duduk di samping saya ini adalah ibu saya sendiri, sedangkan botol itu hanya berisi air biasa, bukan anggur atau arak."

Hasan al-Basri tertegun lalu berkata, "Kalau begitu, sebagaimana engkau telah menyelamatkan enam orang tadi dari bahaya tenggelam ke dalam sungai, maka selamatkanlah saya dari tenggelam dalam ke-BANGGA-an dan ke-SOMBONG-an."

Lelaki itu menjawab, "Mudah-mudahan ALLAH mengabulkan permohonan tuan."

Semenjak itu, Hasan al-Basri semakin dan selalu me-RENDAH-kan HATI bahkan ia menganggap dirinya sebagai makhluk yang tidak lebih daripada orang lain.

Jika ALLAH membukakan pintu shalat tahajud untuk kita, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang sedang tertidur pulas.

Jika ALLAH membukakan pintu puasa sunnah, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang tidak ikut berpuasa sunnah.

Bisa jadi orang yang gemar tidur dan jarang melakukan puasa sunnah itu lebih dekat dengan ALLAH, daripada diri kita. Ilmu ALLAH sangat amatlah luas...

Jangan pernah UJUB & SOMBONG pada amalanmu.

= Prihandoko =
[prihandoko@gmail.com]

20 Okt 2014

Tiga Hal Dalam Hidup

💐 Ada 3 Hal dlm hidup yg tidak akan kembali :         
          1. Waktu 🕐         
          2. Kata-kata        
          3. Kesempatan        
          
          💐 Ada 3 Hal yg dapat menghancurkan hidup seseorg :         
          1. Kemarahan      
          2. Keangkuhan       
          3. Dendam ..         
         
          💐 Ada 3 Hal yg tidak boleh hilang :        
          1. Harapan         
          2. Keikhlasan         
          3. Kejujuran         
         
          💐 Ada 3 Hal yg paling berharga :         
          1. Kasih Sayang ..       
          2. Cinta 💘        
          3. Kebaikan         
         
          💐 Ada 3 Hal dlm hidup yg tidak pernah pasti :         
          1. Kekayaan  ..        
          2. Kejayaan 🎓         
          3. Mimpi 💤         
         
          💐 Ada 3 Hal yg membentuk watak seseorg :         
          1. Komitmen        
          2. Ketulusan        
          3. Kerja keras        
         
          💐 Ada 3 Hal yg membuat kita sukses :
          1. Tekad        
          2. Kemahuan         
          3. Fokus ..         
         
          💐 Ada 3 Hal yg tidak pernah kita tahu :
         1. Rezeki ..         
          2. Umur 👶👴       
          3. Jodoh 💑         
         
          TAPI, ada 3 Hal dalam hidup yg PASTI :        
          1. Tua 👵         
          2. Sakit 🏥         
          3. Kematian. ?.        
         
          Ya ALLAH, jadikanlah insan yg membaca ini adalah insan yg soleh dan solehah, kuat, sabar, pengasih & penyayang

- maka sayangilah dia serta kasihilah dia, bantulah dia meningkatkan taraf kehidupannya, cukupi dan berkahi rizkinya, sehatkan tubuh badannya, jika dia melangkah, selamatkanlah dia, permudahkan &  lancarkan segala pekerjaannya.

aamiin

Sayangi Ayahmu

Sudah Siapkah ketika Orangtua Kita Berkata Jujur?

Kemarin lalu, saya bertakziah mengunjungi salah seorang kerabat yang sepuh. Umurnya sudah 93 tahun. Beliau adalah veteran perang kemerdekaan, seorang pejuang yang shalih serta pekerja keras. Kebiasaan beliau yang begitu hebat di usia yang memasuki 93 tahun ini, beliau tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah di masjid untuk Maghrib, Isya dan Shubuh.

Qadarallah, beliau mulai menua dan tidak mampu bangun dari tempat tidurnya sejak dua bulan lalu. Sekarang beliau hanya terbaring di rumah dengan ditemani anak-anak beliau. Kesadarannya mulai menghilang. Beliau mulai hidup di fase antara dunia nyata dan impian. Sering menggigau dan berkata dalam tidur, kesehariannya dihabiskan dalam kondisi tidur dan kepayahan.

Anak-anak beliau diajari dengan cukup baik oleh sang ayah. Mereka terjaga ibadahnya, berpenghasilan lumayan, dan akrab serta dekat. Ketika sang ayah sakit, mereka pun bergantian menjaganya demi berbakti kepada orangtua.

Namun ada beberapa kisah yang mengiris hati; kejadian jujur dan polos yang terjadi dan saya tuturkan kembali agar kita bisa mengambil ibrah.

Terkisah, suatu hari di malam lebaran, sang ayah dibawa ke rumah sakit karena menderita sesak nafas. Malam itu, sang anak yang kerja di luar kota dan baru saja sampai bersikeras menjaga sang ayah di kamar sendirian. Beliau duduk di bangku sebelah ranjang. Tengah malam, beliau dikejutkan dengan pertanyaan sang ayah,

"Apa kabar, pak Rahman? Mengapa beliau tidak mengunjungi saya yang sedang sakit?" tanya sang ayah dalam igauannya.

Sang anak menjawab, "Pak Rahman sakit juga, Ayah. Beliau tidak mampu bangun dari tidurnya." Dia mengenal Pak Rahman sebagai salah seorang jamaah tetap di masjid.

"Oh...lalu, kamu siapa? Anak Pak Rahman, ya?" tanya ayahnya kembali.

"Bukan, Ayah. Ini saya, Zaid, anak ayah ke tiga."

"Ah, mana mungkin engkau Zaid? Zaid itu sibuk! Saya bayar pun, dia tidak mungkin mau menunggu saya di sini. Dalam pikirannya, kehadirannya cukup digantikan dengan uang," ucap sang ayah masih dalam keadaan setengah sadar.

Sang anak tidak dapat berkata apa-apa lagi. Air mata menetes dan emosinya terguncang. Zaid sejatinya adalah seorang anak yang begitu peduli dengan orangtua. Sayangnya, beliau kerja di luar kota. Jadi, bila dalam keadaan sakit yang tidak begitu berat, biasanya dia menunda kepulangan dan memilih membantu dengan mengirimkan dana saja kepada ibunya. Paling yang bisa dilakukan adalah menelepon ibu dan ayah serta menanyakan kabarnya. Tidak pernah disangka, keputusannya itu menimbulkan bekas dalam hati sang ayah.

Kali yang lain, sang ayah di tengah malam batuk-batuk hebat. Sang anak berusaha membantu sang ayah dengan mengoleskan minyak angin di dadanya sembari memijit lembut. Namun, dengan segera, tangan sang anak ditepis.

"Ini bukan tangan istriku. Mana istriku?" tanya sang ayah.

"Ini kami, Yah. Anakmu." jawab anak-anak.

"Tangan kalian kasar dan keras. Pindahkan tangan kalian! Mana ibu kalian? Biarkan ibu berada di sampingku. Kalian selesaikan saja kesibukan kalian seperti yang lalu-lalu."

Dua bulan yang lalu, sebelum ayah jatuh sakit, tidak pernah sekalipun ayah mengeluh dan berkata seperti itu. Bila sang anak ditanyakan kapan pulang dan sang anak berkata sibuk dengan pekerjaannya, sang ayah hanya menjawab dengan jawaban yang sama.

"Pulanglah kapan engkau tidak sibuk."

Lalu, beliau melakukan aktivitas seperti biasa lagi. Bekerja, shalat berjamaah, pergi ke pasar, bersepeda. Sendiri. Benar-benar sendiri. Mungkin beliau kesepian, puluhan tahun lamanya. Namun, beliau tidak mau mengakuinya di depan anak-anaknya.

Mungkin beliau butuh hiburan dan canda tawa yang akrab selayak dulu, namun sang anak mulai tumbuh dewasa dan sibuk dengan keluarganya.

Mungkin beliau ingin menggenggam tangan seorang bocah kecil yang dipangkunya dulu, 50-60 tahun lalu sembari dibawa kepasar untuk sekadar dibelikan kerupuk dan kembali pulang dengan senyum lebar karena hadiah kerupuk tersebut. Namun, bocah itu sekarang telah menjelma menjadi seorang pengusaha, guru, karyawan perusahaan; yang seolah tidak pernah merasa senang bila diajak oleh beliau ke pasar selayak dulu. Bocah-bocah yang sering berkata, "Saya sibuk...saya sibuk. Anak saya begini, istri saya begini, pekerjaan saya begini." Lalu berharap sang ayah berkata, "Baiklah, ayah mengerti."

Kemarin siang, saya sempat meneteskan air mata ketika mendengar penuturan dari sang anak. Karena mungkin saya seperti sang anak tersebut; merasa sudah memberi perhatian lebih, sudah menjadi anak yang berbakti, membanggakan orangtua, namun siapa yang menyangka semua rasa itu ternyata tidak sesuai dengan prasangka orangtua kita yang paling jujur.

Maka sudah seharusnya, kita, ya kita ini, yang sudah menikah, berkeluarga, memiliki anak, mampu melihat ayah dan ibu kita bukan sebagai sosok yang hanya butuh dibantu dengan sejumlah uang. Karena bila itu yang kita pikirkan, apa beda ayah dan ibu kita dengan karyawan perusahaan?

Bukan juga sebagai sosok yang hanya butuh diberikan baju baru dan dikunjungi setahun dua kali, karena bila itu yang kita pikirkan, apa bedanya ayah dan ibu kita dengan panitia shalat Idul Fitri dan Idul 'Adha yang kita temui setahun dua kali?

Wahai yang arif, yang budiman, yang penyayang dan begitu lembut hatinya dengan cinta kepada anak-anak dan keluarga, lihat dan pandangilah ibu dan ayahmu di hari tua. Pandangi mereka dengan pandangan kanak-kanak kita. Buang jabatan dan gelar serta pekerjaan kita. Orangtua tidak mencintai kita karena itu semua. Tatapilah mereka kembali dengan tatapan seorang anak yang dulu selalu bertanya dipagi hari, "Ke mana ayah, Bu? Ke mana ibu, Ayah?"

Lalu menangis kencang setiap kali ditinggalkan oleh kedua orangtuanya.

Wahai yang menangis kencang ketika kecil karena takut ditinggalkan ayah dan ibu, apakah engkau tidak melihat dan peduli dengan tangisan kencang di hati ayah dan ibu kita karena diri telah meninggalkan beliau bertahun-tahun dan hanya berkunjung setahun dua kali?

Sadarlah wahai jiwa-jiwa yang terlupa akan kasih sayang orangtua kita. Karena boleh jadi, ayah dan ibu kita, benar-benar telah menahan kerinduan puluhan tahun kepada sosok jiwa kanak-kanak kita; yang selalu berharap berjumpa dengan beliau tanpa jeda, tanpa alasan sibuk kerja, tanpa alasan tiada waktu karena mengejar prestasi.

Bersiaplah dari sekarang, agar kelak, ketika sang ayah dan ibu berkata jujur tentang kita dalam igauannya, beliau mengakui, kita memang layak menjadi jiwa yang diharapkan kedatangannya kapan pun juga. [Rahmat Idris]

Smoga mnjadi bahan renungan bagi kita semua.
Semoga bermanfaat dan Salam Ukhuwah 😊

19 Okt 2014

Apakah Allah Mencintaiku ?

Apakah aku dicintai Allah?

Sungguh pertanyaan ini berkecamuk dalam pikiran dan perasaanku.... 😞

Aku teringat bahwa kecintaan Allah terhadap hamba-Nya bukan datang seenaknya hamba, tapi karena sebab-sebab yang disebutkan oleh Allah dalam kitab-Nya.

Aku coba untuk mentadabburi dan memutar file-file 📀 tentang hal itu yang terdapat di dalam al-Qur'an. Aku berusaha mengukur diriku terhadap ayat-ayat itu dengan harapan aku menemukan jawaban terhadap kegundahan ini.

Semoga aku termasuk ke dalam kelompok orang yang dicintai Allah.

1⃣

Pertama sekali aku menemukan ayat al Qur'an yang mengatakan bahwa...

ALLAH MENCINTAI ORANG YANG BERTAQWA.

Namun sayang, langsung batin ku berkata dengan jujur, aku tidak termasuk ke dalam golongan ini.

2⃣

Langkah kedua, aku ketemu ayat yang mengatakan bahwa...

ALLAH MENCINTAI ORANG YANG SABAR.

Dengan penuh pengakuan tulus batinku langsung mengakui, teramat jauh diriku dari kelas bergengsi ini.

Betapa aku tidak mampu bersabar dalam menghadapi segala hal.

3⃣

Langkah ketiga, aku menemukan ayat yang mengatakan bahwa...

ALLAH MENCINTAI ORANG ORANG YANG BERSUNGGUH SUNGGUH DIJALANNYA.

Bukan sok tawadhu', batin ku langsung terkulai mengakui betapa aku lebih banyak dikalahkan oleh rasa malas dari pada bersungguh-sungguh.

4⃣

Langkah keempat, aku menemukan ayat al Qur'an yang mengatakan bahwa...

ALLAH MENCINTAI ORANG YANG BERBUAT BAIK.

Batinku pun tersenyum getir sambil merenung penuh insaf, kebaikan apa yang sudah ku lakukan? Aku masih punya malu untuk tidak mengaku-ngaku termasuk kelompok orang baik.

Di saat itu aku berhenti merenung 

,      💬
😞

Aku takut 😩 kalau-kalau aku tidak menemukan di dalam diriku sifat yang membuat Allah cinta kepadaku.

Kemudian aku mencoba untuk membuka  lembaran amal apa saja yang pernah aku lakukan?

Namun, jangankan mendatangkan keoptimisan, telingaku👂 memerah sendiri, keringat dingin mulai berkucuran, aku berusaha langsung melupakannya.

Aku malu dengan diriku sendiri. Ternyata semuanya bercampur dengan kemalasan, kekurangan, cacat, belum lagi perbuatan yang semata-mata itu dosa dan maksiat.

Ketika aku akan mengakhiri perenunganku, tiba-tiba tangan ku membalik mushaf al-Qur'an yang berada di pangkuanku.

Saat itu mataku langsung tertuju kepada potongan ayat yang berbunyi:

إن الله يحب التوابين

".....SESUNGGUHNYA ALLAH MENCINTAI ORANG ORANG YANG BERTAUBAT...."

(QS.al-Baqarah: 222)

Seolah-olah aku merasa kalau ayat itu diturunkan kepadaku saat itu, untuk menghilangkan gundah di hatiku dan menimbulkan harapan kalau Allah juga cinta kepadaku.

😭

Air mata haru tidak bisa terbendung dari mataku.

Perasaan lembut menjalar dari hulu jantung sampai keseluruh pori-pori di tubuhku.

Hatiku bergumam; ternyata aku juga dicintai 💖 Allah. Aku sampai terisak menahan haru.

Aku pun mulai melantunkan kalimat istighfar:

أستغفر الله الذي لا اله الا هو الحي القيّوم وأتوب إليه

B
Aku minta ampun kepada Allah yang tiada tuhan selain Dia, yang Maha Hidup dan Maha Mengatur, dan aku bertaubat kepada-Nya.

Aku betul-betul berharap, meskipun aku jauh dari empat kriteria sebelumnya, jangan sampai aku juga tersingkir dari kelompok orang terakhir ini. Orang yang bertaubat atas segala dosanya.

Ya Allah, jadikan lah kami termasuk orang yang bertaubat dan jadikan lah kami termasuk orang yang mensucikan diri.

Oleh:

(Zulfi Akmal, Al-Azhar - Kairo)

18 Okt 2014

Bersyukur Lebih Banyak

Dulu ...
Aku sangat KAGUM Þada manusia cerdas, kaya & yang berhasil dalam Karir.
Hidup sukses & Hebat dalam dunianya.

Sekarang ..
Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku.
Aku kagum dgn manusia yang Hebat di mataNYA,
Sekalipun kadang Penampilannya begitu biasa dan berSahaja.

*Dulu ...
Aku memilih MARAH кetika merasa Harga Diriku dijatuhkan oleh orang lain yang berlaku kasar padaku & menyakitiku dengan kalimat² sindiran.

Sekarang ...
Aku memilih untuk BANYAK BERSABAR & MEMAAFKAN,
Krn aku yakin ada Hikmah lain yang datang dari mereka ketika aku mampu untuk meMaafkan & berSabar.

*Dulu ...
Aku memilih MENGEJAR dunia & menumpuknya sebisaku,
Ternyata aku Sadari keButuhanku hanyalah makan & minum untuk hari ini.

Sekarang ...
Aku memilih untuk BERSYUKUR & BERSYUKUR dengan apa yg ada & memikirkan bagaimana aku bisa mengisi waktuku hari ini, dgn apa yg bisa aku lakukan/perbuat & berManfaat untuk sesamaku.

*Dulu ...
Aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN orang tua, saudara & teman²ku jika aku berhasil dengan duniaku,
Ternyata yg membuat mereka bahagia bukan itu melainkan ucapan, sikap, tingkah & sapaanku kepada mereka.

Sekarang ...
Aku memilih untuk membuat mereka bahagia dgn apa yang Ada padaku.

*Dulu ...
Fokus pikiranku adalah membuat RENCANA² dahsyat utk duniaku,
Ternyata aku menjumpai teman & saudara2ku begitu Cepat mengHadap kepadaNYA....

Sekarang ...
yang menjadi fokus pikiran & rencanaku adalah bagaimana agar hidupku dapat  berKenan di mata-NYA & sesama  jika suatu saat diriku diPanggil oleh-NYA.

• Τak ada yang  dapat menjamin bahwa aku dapat menikmati Teriknya Matahari besok.

• Τak ada yang  bisa memberikan Jaminan bhw aku masih bisa menghirup Nafas Esok hari.

*Kalau  hari ini & esok hari  aku bisa hidup, itu adalah kehendak ALLAH semata..

*Selamat meraih Kebahagiaan Sejati, saudara2ku.

16 Okt 2014

Mainkan saja peranmu

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika masa yang semestinya kamu sudah menjadi seorang mahasiswa, tapi nyatanya kini masih harus berjuang lagi untuk menjadi mahasiswa.
Mainkan saja peranmu dengan sebaik-baiknya, bahwa Allah menakdirkan kebaikan untukmu, dari jalan perjuangan ini, lagi dan lagi.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika skripsi atau tesismu terbengkalai tersebab kamu mengurus amanah Allah yang akan menjadi bintang. Mainkan saja peranmu dan Allah akan tunjukkan jalan keluar yang spesial untukmu.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika ijazah S1 sudah di tangan, teman-temanmu yang lain sudah berpenghasilan, sedangkan kamu, dari pagi hingga malam sibuk membentuk karakter bagi makhluk yang akan menjadi jalan surga bagi masa depan. Mainkan saja peranmu, dan tak ada yang tak berguna dari pendidikan yang kau raih, dan bahwa rezeki Allah bukan hanya tentang penghasilan kan? Memiliki anak-anak penuh cinta pun adalah rezeki-Nya.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika pasangan lain mengasuh bersama dalam cinta untuk buah hati, sedang kau terpisah jarak karena suatu sebab. Mainkan saja peranmu, suatu hari percayalah bahwa Allah akan membersamai kalian kembali.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika nyatanya kondisi memaksamu untuk bekerja, meninggalkan buah hati yang tiap pagi melepas pergimu dengan tangis. Mainkan saja peranmu, ya mainkan saja, sambil memikirkan cara agar waktu bersamanya tetap berkualitas.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika katamu lelah ini seakan tiada habisnya, menjadi punggung padahal rusuk. Mainkan saja peranmu, bukankah semata-mata mencari ridha Allah? Lelah yang Lillah, berujung maghfirah.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika belahan jiwa nyatanya bukan seperti imajinasimu dulu, mainkan saja peranmu, bukankah Allah yang lebih tahu mana yang terbaik untukmu? tetap berjalan bersama ridha-Nya dan ridhanya, untuk bahagia buah cinta.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika timbul iri pada mereka yang dalam hitungan dekat setelah pernikahannya, langsung Allah beri anugerah kehamilan, sedangkan kau kini masih menanti titipan tersebut. Mainkan saja peranmu dengan sebaik-sebaiknya sambil tetap merayu Allah dalam sepertiga malam menengadah mesra bersamanya.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika hari-hari masih sama dalam angka menanti, menanti suatu bahagia yang katamu bukan hanya untuk satu hari dan satu hati. Mainkan saja peranmu sambil perbaiki diri semata-mata murni karena ketaatan pada-Nya hingga laksana Zulaikha yang sabar menanti Yusuf tambatan hati, atau bagai Adam yang menanti Hawa di sisi.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ketika ribuan pasangan pengantin mengharapkan amanah Ilahi, membesarkan anak kebanggaan hati, dan kau kini, membesarkan, mengasuh dan mendidik anak yang meski bukan dari rahimmu. Mainkan saja peranmu, sebagai ibu untuk anak dari rahim saudarimu.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ya, taat. Bagai Nabiyullah Ibrahim, melaksanakan peran dari Allah untuk membawa istri dan anaknya ke padang yang kering. Kemudian, rencana Allah luar biasa, menjadikannya kisah penuh hikmah dalam catatan takdir manusia.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ya, taat. Bagai Nabiyullah Ayub yang nestapa adalah bagian dari hidupnya, dan kau dapati ia tetap mempesona, menjadikannya kisah sabar yang tanpa batas berujung surga.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Ya, taat. Bagai nabiyullah lainnya. Berkacalah pada mereka, dan jejaki kisah ketaatannya, maka taat adalah cinta.

Mainkan saja peranmu, tugasmu hanya taat kan?
Taat yang dalam suka maupun tidak suka.Taat yang bukan tanpa keluh, namun mengupayakan agar keluh menguap bersama doa-doa yang mengangkasa menjadikan kekuatan untuk tetap taat.
Mainkan saja peranmu, dalam taat kepada-Nya, dan karena-Nya.

10 Okt 2014

Perbuatan Baik Akan Kembali Pada Diri

Αda seorang buta sedang berjalan dengan
tongkatnya di malam hari. Tangan kanannya
memegang tongkat sementara tangan kirinya
membawa lampu. Pemandangan ini cukup
mengherankan bagi seorang pria yang kebetulan
melihatnya.
Supaya tidak penasaran, pria itu bertanya,
"Mengapa anda berjalan membawa lampu?"
Orang buta itu menjawab, "Sebagai penerangan".
Dengan heran pria itu bertanya lagi, "Tetapi
bukankah anda buta & tetap tidak bisa melihat
jalan meski ada lampu penerangan?"
Orang buta itu tersenyum sambil menjawab,
"Meski saya tidak bisa melihat, orang lain bisa
melihatnya. Selain membuat jalanan menjadi
terang, hal ini juga menghindarkan orang lain
untuk tidak menabrak saya".
hikmah yang dapat kita petik:
Disaat kita melakukan sesuatu untuk orang lain,
sebenarnya kita sedang melakukan sesuatu untuk
diri kita sendiri.
Kita diingatkan untuk tidak bosan berbuat baik
karena dengan berbuat baik Ini kehidupan kita
akan penuh dengan keberberkahan dan rahmat
dari Allah swt.
Tetapi sayang terkadang rahasia kehidupan seperti
ini tidak terlihat bagi orang2 yg egois dan kikir
serta yang hanya melakukan sesuatu berdasarkan
apa yang untung bagi diri sendiri saja.
"APA YANG KITA LAKUKAN UNTUK ORANG LAIN,
SUATU SAAT PASTI AKAN KEMBALI KEPADA DIRI
KITA"
ﻭ ﻣﺎ ﺟﺰﺍﺀ ﺍﻻﺣﺴﺎﻥ ﺍﻻ ﺍﻻﺣﺴﺎﻥ
Semoga seluruh Aktifitas kita selalu diberkahi
Allah swt...... aamiin aamiin ya Allah.

Itulah Mengapa Allah Menikahkanmu Dengannya


Mungkin suamimu tak pandai berkata
Apalagi merayu dengan romantisme karya sastra...
Tapi mungkin dengan cara itulah Allah menjaga lisannya...
Menjauhkannya dari fitnah dunia yang tak halal baginya...

Mungkin suamimu tak pandai berkata..
Tapi heningnya menahan kita banyak bicara..
Memutus rantai kalimat sanggahan yang lahirkan perkara..
Sehingga keseimbangan suasana lebih terjaga..

Andai saja Allah ciptakan sebaliknya
Mungkin rumahmu bagai arena tarung laga
Ah.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Mungkin istrimu tak berparas mempesona
Apalagi secantik selebritis di warta berita..
Tapi mungkin lisannya selalu berucap kata mutiara
Yang terpancar dari jiwa yang terjaga...

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin hatimu tak tenang saat jauh darinya
Ah..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Mungkin suamimu bukanlah saudagar kaya
Yang membawa pulang limpahan laba hasil usaha...
Namun meskipun besarannya begitu sederhana...
Mungkin ia selalu menjaga kehalalan apa yang dibawa..

Mungkin suamimu bukanlah pejabat yang bertahta..
Yang dihormati dan dipuja bawahannya
Tapi mungkin dibalik kedudukannya yang biasa..
Ia mampu menjadi imam bagi keluarga

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin belum tentu ia miliki derajat takwa
Ah..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa
Yang masakannya selezat pujasera...
Tapi mungkin ia pandai mendidik buah hatinya
Memahat pribadi yang berkarater mulia.

Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa
Yang terkadang masakannya itu-itu saja
Tapi mungkin ia pandai mengatur alokasi harta
Sehingga pemberianmu tak terhambur percuma

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin kecintaanmu akan terlalu berlebih padanya...
Melebihi cintamu pada Allah sang pemberi karunia..
Ah.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya...

Mungkin suamimu tak pandai terlibat merawat anaknya...
Sehingga terlihat kau melakukan semuanya
Tapi mungkin ia sabar membantumu... meringankan pekerjaan rumah tangga..
Sehingga semua terlaksana dengan kerja sama..

Mungkin suamimu tak pandai terlibat merawat anaknya...
Sehingga terlihat minim perannya dalam keluarga...
Tapi mungkin ia sangat keras bekerja
Sehingga nafkah telah cukup terpenuhi lewat dirinya...

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin banyak para gadis menanti dipinang menjadi yang kedua
Jika suamimu terlalu sempurna...
Aaa.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya...

Mungkin istrimu tak mahir dalam mengurus rumah tangga..
Tak mampu menyulap rumah menjadi rapi tertata...
Tapi mungkin ia begitu cerdas menguasai matematika...
Sehingga anak yang cerdas dalam eksakta
Terlahir dari rahimnya karena genetika...

Mungkin istrimu tak mahir dalam mengurus rumah tangga..
Menambah sedikit tugasmu dalam membantunya bekerja..
Tapi mungkin ia begitu taat dalam beragama..
Membimbing anak-anak dalam kerangka syariat agama...
Sehingga meringankan kewajibanmu dalam membimbing keluarga

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin engkau merasa tugasmu telah tertunai sempurna..
Cukup sekedar menyempurnakan nafkah keluarga
Aaa..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Percayalah......
Selalu ada kebaikan dalam setiap ketetapan Allah Sang Sutradara
Maka temukanlah sebanyak-banyaknya rahasia dibaliknya..
Agar engkau mengerti mengapa Allah menikahkanmu dengannya...

Jikalau engkau masih sulit menemukan jawabannya...
Gantilah kaca matamu dengan kacamata syukur atas segala karunia...

Adalah hakmu jika engkau berharap khadijahmu menjadi lebih sempurna...
Asalkan kau siap membimbingnya dengan menjadi muhammad baginya...

By:Kiki Barkiah

Beda rizqi dan ikhtiar

Beda antara rizqi dan bekerja/ ikhtiar.».

Imam sebuah masjid kecil di daerah Ciputat, menyampaikan renungan Jumat-nya

"Mungkin kau tak tahu di mana rizqimu. Tapi rizqimu tahu di mana engkau. Dari langit, laut, gunung, & lembah; Rabb memerintahkannya menujumu.

Allah berjanji menjamin rizqimu. Maka melalaikan ketaatan padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda.

Tugas kita bukan mengkhawatiri rizqi atau bermuluk cita memiliki; melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karunia.

Betapa banyak orang bercita menggenggam dunia; dia alpa bahwa hakikat rizqi bukanlah yang tertulis dalam angka; tapi apa yang dinikmatinya.

Betapa banyak orang bekerja membanting tulangnya, memeras keringatnya; demi angka simpanan gaji yang mungkin esok pagi ditinggalkannya mati.

Maka amat keliru jika bekerja dimaknai mentawakkalkan rizqi pada perbuatan kita. Bekerja itu bagian dari ibadah. Sedang rizqi itu urusanNya.

Kita bekerja tuk bersyukur, menegakkan taat & berbagi manfaat. Tapi rizqi tak selalu terletak di pekerjaan kita; Allah taruh sekehendakNya.

Bukankah Hajar berlari 7x bolak-balik dari Shafa ke Marwa; tapi Zam-zam justru terbit di kaki Ismail, bayinya? Ikhtiar itu laku perbuatan. Rizqi itu kejutan.

Ia kejutan tuk disyukuri hamba bertaqwa; datang dari arah tak terduga. Tugasnya cuma menempuh jalan halal; Allah lah yang melimpahkan bekal.

Sekali lagi; yang terpenting di tiap kali kita meminta & Allah memberi karunia; jaga sikap saat menjemputnya & jawab soalanNya, "Buat apa?"

Betapa banyak yang merasa memiliki manisnya dunia; lupa bahwa semua hanya "hak pakai" yang halalnya akan dihisab & haramnya akan di'adzab.

Dengan itu kita mohon "Ihdinash Shirathal Mustaqim"; petunjuk ke jalan orang nan diberi nikmat ikhlas di dunia & nikmat ridhaNya di akhirat. Bukan jalannya orang yg terkutuk apalagi jalan orang yg tersesat.

Filosofi Pohon Kurma

Filosofi "POHON KURMA"

Ada kata2 bijak kuno yang mengatakan bahwa : "Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma."

Pohon kurma lazim dijumpai di Timur Tengah, dengan kondisi tanah yang kering, gersang, tandus & kerap dihantam badai gurun yang dahsyat. Hanya pohon kurma yang bisa bertahan hidup, tak berlebihan kalau pohon kurma dianggap sebagai pohon yang tahan banting. Kekuatan pohon kurma ada di AKAR2NYA, petani di Timur Tengah menanam biji kurma ke dalam lubang pasir lalu ditutup dengan batu.

Mengapa biji itu harus ditutup batu..???

Ternyata, batu tersebut memaksa pohon kurma berjuang untuk tumbuh ke atas. Justru karena pertumbuhan batang mengalami HAMBATAN, hal tersebut membuat pertumbuhan akar ke dalam tanah menjadi maksimal. Setelah akarnya menjadi kuat, barulah biji pohon kurma itu bertumbuh ke atas, bahkan bisa menggulingkan batu yang menekan diatasnya. Ditekan dari atas, supaya bisa mengakar kuat ke bawah.

Bukankah itu PRINSIP kehidupan yang luar biasa..???

Sekarang kita tahu mengapa Allah SWT kerapkali mengijinkan tekanan hidup selalu datang. Bukan untuk melemahkan & menghancurkan kita, sebaliknya Allah SWT mengijinkan tekanan hidup itu untuk membuat kita BERAKAR semakin KUAT. Tak sekedar bertahan, tapi ada waktunya benih yang sudah mengakar kuat itu akan menjebol "Batu Masalah2" yang selama ini menekan kita.
Kita akan keluar menjadi Pemenang Kehidupan (Peraih Reward). Dan Allah SWT sudaah mendesain kita seperti pohon kurma. Sebab itu jadilah Leader yang Tangguh, Kuat & Tegar menghadapi beratnya kehidupan.
Milikilah CARA pandang Positif (HPS-Positif) bahwa tekanan hidup tak akan pernah bisa melemahkan, justru tekanan hidup akan memunculkan kita menjadi Pemenang2 Kehidupan.

Semoga kita semua menjadi Leader yang Sehat Kaya & Berkah..!!!

Satu kebaikan kita tabur di hari ini, akan membuat hari ini punya arti Luar biasa utk Kita & untuk semua.

6 Okt 2014

Tugas Sistem Terdistribusi Kelas 4KA28 dan 4KA29

Tugas untuk kelas 4KA28 dan 4KA29 berupa penulisan makalah/paper dengan ketentuan sbb:

  1. Paper dibuat oleh 1-3 orang
  2. Materi paper berupa penerapan sistem terdistribusi di suatu perusahaan/institusi.
  3. Materi paper berisi sbb:
    1. Judul paper ("Penerapan Sistem Terdistribusi pada perusahaan …. ")
    2. Penulis
    3. Latar belakang dan tujuan sistem
    4. Temukan dan jelaskan hal-hal berikut ini dari sistem tersebut:
      1. Model arsitekturnya
      2. Interprocess communication
      3. Jenis socket yg digunakan
      4. Metode komunikasi antar distributed objects
      5. Distributed Operating System
      6. Distributed File System
      7. Replication approach
      8. Distributed Database Design
  4. Paper dikumpulkan satu pekan sebelum UTS, sekaligus dipresentasikan di depan kelas.
  5. Tidak boleh ada kelompok (baik dari kelas 4KA28 atau 4KA29) yang membahas tema yang sama. Karena itu, bagi kelompok yang sudah menentukan tema, diwajibkan menuliskan di kolom Komentar dari website www.prihandoko.com di bawah uraian tulisan Tugas Kelas 4KA28 dan 4KA29,  dengan menyebutkan: Nama Kelompok (dan anggota2nya), Kelas, Tema Tugas Sistem Terdistribusi. Bagi yang akan menentukan tema tugas harap mengecek lebih dulu apakah tema tersebut sudah ada atau belum.

 



Sent from Windows Mail

3 Okt 2014

Anda Tetap Bernilai

Seorang pembicara terkenal memulai seminarnya dgn memegang uang 100
dolar, dalam ruangan yg berisi 200 org..

"Siapa yg mau uang 100 dolar ini?"
Tanyanya kepada para peserta seminar..

Semua tangan terangkat ke atas..

"Aku akan memberikan uang ini kepada salah satu di antara kalian, tapi biar aku beginikan dulu...,". Katanya sambil membuat kusut uang itu..
Setelah uang itu benar2 kusut, ia bertanya lagi : "siapa yg masih menginginkan uang ini?".

Semua tangan mengacung ke atas..

"Nah...,bagaimana kalau aku beginikan?".
Kata si pembicara. Lalu Ia menjatuhkan uang tersebut ke lantai, lalu menggilasnya dgn sepatunya, setelah uang itu benar2 kotor, ia mengambilnya.
"Nah, sekarang siapa yg masih
menghendaki uang ini?".tanya si
pembicara..

Tangan2 masih mengacung ke atas..

"Sahabat2ku, kalian semua telah
mempelajari 1 hal yg sangat penting, bahwa apapun yg kulakukan terhadap uang ini, kalian masih menginginkannya ,
karena uang ini tdk berkurang nilainya. Ia masih tetap 100 dolar". Jelas si pembicara.

note : "Berulang kali dalam hidup ini, kita jatuh, kusut, tergilas dalam kotoran akibat keputusan yg kita ambil sendiri, atau keadaan yg membuat kita merasa seakan2 tdk berharga lagi. Namun, apapun yg telah dan akan terjadi, kalian tdk pernah kehilangan nilai kalian. Kotor, bersih, kusut, atau rapi, kalian masih berharga dimata org2 yg mencintai kalian..

Kalian adalah istimewa... Jgn lupakan itu..!!

Jgn hanya menghitung berapa byk problem yg kalian miliki, tapi hitunglah berapa banyak ni'mat yg kalian terima dan miliki selama ini..

ﺟﻤﻌﺔ ﻣﺒﺎﺭﻛﺔ

الَّلهُــــــــمّے صَــــــلٌ علَےَ سيدنا مُحمَّــــــــدْ وعلَےَ آل سيدنا مُحمَّــــــــد
#Copas#sbc

2 Okt 2014

Ibu, Aku Rindu

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istriku sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil.

Begitulah yang kurasakan, karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku.

Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anakku masih tertidur. Ohhh aku harus menyediakan makan untuknya.

Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anakku yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.

Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, aku langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam.

Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimut danâ?¦.. di sanalah sumber "masalah"nya â?¦ sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!

Ohâ?¦Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anakku yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat:

"Ayah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya . Karena aku takut mie"nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainanku, aku minta maaf,ayah â?¦ "

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku, tetapi, aku tidak ingin anakku melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangisku. Setelah beberapa lama, aku hampiri anakku, kupeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.

Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibu yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun, belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal. Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan, "Aku minta maaf, ayah".

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara "pertunjukan bakat" yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu.

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahuku, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis,aku yakin , jika istriku masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.

Mereka menelponku dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anakku telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun aku sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anakku lagi, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena aku merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf : "Maaf, ayah". Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah aku mendorong anakku ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya? Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : "Surat-surat itu untuk ibuâ?¦..". Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. â?¦. tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: "Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?" Jawaban anakku itu : "Aku telah menulis surat buat ibu untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus". Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan.

Aku bilang pada anakku, "Nak, ibu sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk ibu, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak. Aku berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapiâ?¦. aku jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur "ibu sayang", Aku sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara "Pertunjukan Bakat" di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut. Tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.

Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencariku, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.

Ibu, setiap hari aku melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. Aku pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua. Tapi bu, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah ibu muncul dalam mimpiku sehingga aku dapat melihat wajahmu dan ingat kamu? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi ibu, mengapa engkau tak pernah muncul ?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena aku tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istriku

Note : Untuk para suami dan laki-laki, yang telah dianugerahi seorang istri/pasangan yang baik, yang penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari pada istrimu. Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak-anakmu.

Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yang bisa menggantikannya.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

30 Sep 2014

Tugas SBP 2014 (3KA07,08,24,25)

Tugas Mata Kuliah Sistem Berbasis Pengetahuan untuk kelas 3KA07, 3KA08, 3KA24, 3KA25. Tugas ini berupa kajian literatur singkat terhadap suatu sistem dan membuat makalah dg ketentuan sbb:

1. Pilih salah satu dari 4 topik ini: a. Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan
b. Expert System/Sistem Pakar, c. Fuzzy Logic System,
d. Neural Network/Jaringan Syaraf Tiruan.

2. Tentukan tema yg spesifik, berupa penerapan topik di atas di dunia nyata. Misalnya: "Implementasi Sistem Pakar untuk Mendeteksi Penyakit Dalam", atau "Penerapan Sistem Jaringan Syaraf Tiruan untuk Prediksi Cuaca".

3. Tema yg anda pilih tidak boleh sama dg tema tim lain. Satu tim maksimal berisi 3 orang.

4. Isi dari makalah yg anda buat berisi:
a. Judul dan Penulis
b. Nama dan tujuan sistem yg anda kaji
c. Model dari sistem (berupa gambar diagram) berikut penjelasan atas gambar tsb
d. Algoritma atau source code dari salah satu modul/function yg ada di dalam sistem tsb. Berikan komentar/penjelasan dari setiap statement yg ada di source code tsb.

5. Makalah harus dikumpulkan sekaligus dipresentasikan pada pekan terakhir sebelum UTS.

6. Sebelum anda menentukan topik dan tema yg akan anda pilih, lihat lebih dulu topik dan tema yg sudah ada di kolom komentar dari artikel ini. Setelah anda menemukan topik dan tema yg tidak sama dg yg sudah ada, tuliskan topik, tema, nama2 anggota tim dan kelas anda di dlm boks komentar. Tidak boleh ada tema yg sama.

Jangan Cari Kesempurnaan


Suatu hari Kahlil Gibran berdialog dengan Gurunya.

Gibran : "Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup?"

Sang Guru merenung sejenak lalu menjawab, : "Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali kebelakang!!"

Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, Gibran kembali dengan tangan hampa.

Lalu sang Guru bertanya : "Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun?"

Gibran : "Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya, tapi tidak ku petik karena aku pikir mungkin yang di depan pasti ada yang lebih indah, namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang terindah, dan aku pun tak bisa kembali kebelakang lagi!"

Sambil tersenyum sang Guru berkata : "Yaa... itulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya, karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak akan pernah ada, yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan yang ada!!"

Lakukanlah hal-hal spt ini :

Bila tidak mungkin memberi, Jangan mengambil!

Bila mengasihi terlalu sulit, Jangan membenci!

Bila tidak bisa menghibur orang, Jangan membuatnya sedih!

Bila tidak mungkin meringankan beban orang, Jangan memberatkannya!

Bila tidak bisa memuji, Jangan menghujat!

Bila tidak bisa menghargai, Jangan menghina!

Jangan mencari kesempurnaan, tapi sempurnakanlah apa yang telah ada pada kita.

5 Sep 2014

Jangan sombong

Kisah Hasan al-Bashri Melihat Orang Pacaran•?

Suatu hari di tepi sungai Dajlah, Hasan al-Basri melihat seorang pemuda duduk berdua-duaan
dengan seorang perempuan.
Di sisi mereka terletak sebotol arak.

Kemudian Hasan berbisik dalam hati, "Alangkah buruk akhlak orang itu dan baiknya kalau dia seperti aku!"
Tiba-tiba Hasan melihat sebuah perahu di tepi sungai yang sedang tenggelam. Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi segera terjun untuk menolong penumpang perahu yang hampir lemas karena karam.

Enam dari tujuh penumpang itu berhasil diselamatkan.
Kemudian dia berpaling ke arah Hasan al-Basri dan berkata, "Jika engkau memang lebih mulia
daripada saya, maka dengan nama Allah, selamatkan seorang lagi yang belum sempat saya tolong. Engkau diminta untuk menyelamatkan satu orang saja, sedang saya telah menyelamatkan enam orang."

Bagaimanapun Hasan al-Basri gagal menyelamatkan yang seorang itu. Maka lelaki itu bertanya padanya. "Tuan, sebenarnya perempuan yang duduk di samping saya ini adalah ibu saya sendiri, sedangkan botol itu hanya berisi air biasa, bukan anggur atau arak."

Hasan al-Basri tertegun lalu berkata, "Kalau begitu, sebagaimana engkau telah menyelamatkan enam orang tadi dari bahaya tenggelam ke dalam sungai, maka selamatkanlah saya dr tenggelam dalam kebanggaan dan kesombongan."

Lelaki itu menjawab, "Mudah-mudahan Allah mengabulkan permohonan tuan."
Semenjak itu, Hasan al-Basri semakin dan selalu merendahkan hati bahkan ia menganggap dirinya sebagai makhluk yang tidak lebih daripada orang lain.

Jika Allah membukakan pintu shalat tahajud untuk kita, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang sedang tertidur pulas.

Jika Allah membukakan pintu puasa sunnah, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang tidak ikut berpuasa sunnah.

Bisa jadi orang yang gemar tidur dan jarang melakukan puasa sunnah itu lebih dekat dengan Allah, daripada diri kita.Ilmu Allah sangat amatlah luas...

Jangan pernah ujub & sombong pada amalanmu.

Keserakahan Itu Membinasakan

Setetes madu jatuh di atas tanah. Datanglah seekor semut kecil, perlahan2 dicicipinya madu tersebut.

Hmmm... manis.
Lalu dia beranjak hendak pergi.
Namun rasa manis madu sudah terlanjur memikat hatinya.
Dia pun kembali untuk mencicipi lagi, sedikit saja. Setelah itu barulah dia akan pergi.
Namun, ternyata dia merasa tidak puas hanya mencicipi madu dari pinggir tetesannya.
Dia pikir, kenapa tidak sekalian saja masuk dan menceburkan diri agar bisa menikmati manis nya, lagi dan lagi.
Maka masuklah sang semut, tepat di tengah tetesan madu.
Ternyata ?
Badan mungilnya malah tenggelam penuh madu, kakinya lengket dengan
tanah.
Dan... Tentu saja tak bisa bergerak. Malang nian, dia terus seperti itu hingga akhir hayatnya.
Mati dalam kubangan tetesan madu.

Demikianlah analogi sederhana tentang dunia dan pecinta dunia, sebagaimana diperumpa-makan dalam sebuah pepatah Arab :
ﻣﺎ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺇﻻ ﻗﻄﺮﺓ ﻋﺴﻞ ﻛﺒﻴﺮﺓ
ﻓﻤﻦ ﺍﻛﺘﻔﻰ ﺑﺎﺭﺗﺸﺎﻑ ﺍﻟﻘﻠﻴﻞ ﻣﻦ
ﻋﺴﻠﻬﺎ ﻧﺠﺎ
ﻭﻣﻦ ﻏﺮﻕ ﻓﻲ ﺑﺤﺮ ﻋﺴﻠﻬﺎ

"Hakikat apa-apa dari kenikmatan dunia melainkan bagai setetes besar dari madu.
Maka siapa yang hanya mencicipinya sedikit, ia akan selamat.
Namun siapa yang menceburkan diri ke dlmnya, ia akan binasa."
والله أعلم بالصواب

Sifat Manusia Terburu-buru

Dulu  orang tua kita berangkat bekerja setelah matahari terbit dan sudah kembali ke rumah sebelum matahari terbenam.
Walaupun memiliki anak yang banyak.....rumah dan halaman pun tetap luas, bahkan tidak sedikit ada yang memiliki kebun...dan semua anak-anaknya bersekolah....

Sekarang....banyak yang berangkat kerja subuh dan sampai rumah setelah isya, tapi rumah dan tanah yang dimiliki tidak seluas rumah orang tua kita, dan bahkan banyak yang takut memiliki anak banyak karena takut kekurangan....

"Dan sungguh akan اَللّهُ berikan cobaan kepada manusia dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta...."
(Al Baqoroh (2) AYAT 155)

Ada yang salah dengan cara hidup orang modern....

Orangtua kita hidup tanpa banyak alat bantu....tapi tenang menjalani hidupnya...
Sementara kita yang dilengkapi dengan pampers, mesin cuci, kompor gas, HP, kendaraan, TV, email, FB, Twitter, , ipad, ruangan ber AC dll..harusnya mempermudah hidup ini....tapi ternyata tidak, sampai2 tidak sempat kita menikmati hidup karena semuanya dilakukan terburu-buru...

...berangkat kerja, TERBURU-BURU...
...pulang kerja, juga TERBURU-BURU...
...makan siang, TERBURU-BURU...
...dilampu merah, TERBURU-BURU...
...berdo'a pun, TERBURU-BURU...
...bahkan sholatpun, TERBURU-BURU...

sifat diatas bukti dari Al-Qur'an surat Al Isra' (17) ayat 11
" Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa"

Hanya mati........yang tidak seorangpun mau TERBURU-BURU....

Saking takutnya akan kurangnya harta untuk keluarga sampai-sampai kita HITUNGAN dalam BERSEDEKAH, sementara اَللّهُ tidak pernah hitungan dalam memberi rizki kepada kita.

"Setan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh berbuat kikir...."
(Al Baqoroh (2) AYAT 268)

Bahkan saking lebih takutnya kita kehilangan pekerjaan hingga berani melewatkan sholat subuh, sholat maghrib dsb..
Sampai dimanakah hidup kita pada hari ini.....?sory bc selamat pagi,semoga hr ini lebih baik dr hari kemarin👍

(Dari grup sebelah)

Tawakal pada Allah

Ada seorang raja yg setiap
pergi berburu selalu ditemani oleh seorang sahabat nya yg terkenal dgn ketaqwaan.

Setiap kali raja menemui sesuatu yg tidak mengenakkan, sahabatnya selalu berkata : "Semoga ini baik, Insya Allah"

Kata2 ini selalu diulang-ulanginya pd setiap kejadian buruk.

Pada suatu hari saat sang raja berburu bersama sahabatnya ditemani oleh pengawalnya, jari raja terkena tombak dan terpotong.

Darah pun mengucur. Dan  sahabatnya berkata, "Semoga itu baik, insyaa Allah."

Raja menjadi marah dan memerintahkan pengawalnya utk memenjara kannya.

Saat pengawal ditanya, "Apa
yg dikatakannya saat kalian menutup pintu penjara?"

Pengawal menjawab, "Ia hanya mengatakan, Semoga ini baik, Insyaa Allah."

Suatu ketika saat raja pergi berburu tanpa ditemani oleh sahabatnya, ia tersesat di hutan, sedangkan di hutan tsb terdpt suku yg menyembah berhala dan setiap tahun selalu mengorbankan orang kepada berhalanya.

Rajapun ditangkap oleh suku
tersebut. Namun, saat diperiksa didapati bahwa jari raja tidak lengkap.
Merekapun menolak mengorbankannya, krn
korban harus dalam kondisi yg sempurna.

Raja lalu dilepas dan ia kembali ke istananya.

Akhirnya ia menyadari kebenaran ucapan sahabatnya.

Sahabatnyapun di keluarkan dari penjara.

Raja bertanya, "Ketika engkau mengatakan, "Semoga itu baik, Insyaa Allah", saat jariku terpotong, aku menyadari bahwa kebaikan itu adalah aku tidak jadi disembelih utk berhala karena fisikku tidak sempurna.

Sekarang saat engkau dipenjara, apakah kebaikan itu ?"

Ia menjawab, "Andaikata saat itu saya bersamamu, maka
mereka akan menyembelih saya sebagai penggantimu.

"Berprasangka baiklah selalu kepada Allah SWT : "Semoga ini baik, insyaa Allah.

"Semoga ALLAH SWT memberi kebaikan pada kehidupan kita.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui..
(QS 2: 216)

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

IKAN SALMON DAN IKAN HIU


Pada menu ikan masakan Jepang, ikan salmon akan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tsb masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah untuk disajikan. Jauh lebih nikmat dibandingkan dgn ikan salmon yg sudah diawetkan dgn es..
Itu sebabnya para nelayan Jepang selalu memasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dlm perjalanan menuju daratan salmon² tsb tetap hidup. Meski demikian pada kenyataannya banyak salmon yg mati di dalam kolam buatan tsb.. Bagaimana cara mereka (nelayan Jepang) menyiasatinya..?? Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil di dalam kolam tsb.. Sungguh Ajaib..! Hiu kecil tsb "memaksa" salmon² itu terus bergerak agar jangan sampai dimangsa si hiu kecil tsb.. Akibatnya banyak ikan salmon yg tetap hidup & jumlah salmon yg mati justru menjadi sangat sedikit..!
Diam membuat kita Mati...!
Bergerak membuat kita Hidup...! Apa yg membuat kita Diam??
Saat tidak ada masalah dlm hidup dan saat kita berada dlm zona nyaman.. Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena..
Begitu terlenanya sehingga kita tdk sadar bahwa kita telah mati..!
Ironis, bukan..??
Apa yg membuat kita bergerak..?? Masalah.. Tekanan Hidup..dan
Tekanan Kerja.. Saat masalah datang, secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi semua pergumulan hidup itu..
Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa.. Ingatlah, bahwa kita akan bisa belajar banyak
dlm hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup.. Itu sebabnya syukurilah kehadiran "hiu kecil" yg terus memaksa kita utk bergerak dan tetap survive..Never give up
Semangat prens.. Allah bersama langkah kita, insya-Allah... Aamiin.

28 Agu 2014

Ingatlah Ini Sebelum Anda Mengeluh


1. Hari ini sebelum kita mengatakan kata-kata yang tidak baik, Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali..

2. Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makananmu, Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

3. Sebelum kita mengeluh tidak punya apa-apa, Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

4. Sebelum kita mengeluh bahwa kita buruk, Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.

5. Sebelum kita mengeluh tentang suami atau istri.. Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Allah untuk diberikan teman hidup.
 
6. Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup, Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

7. Sebelum kita mengeluh tentang anak-anak kita, Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

8. Sebelum kita mengeluh tentang rumah yang kotor karena pembantu tidak mengerjakan tugasnya, Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

9. Sebelum kita mengeluh tentang jauhnya kita telah menyetir, Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan

10. Dan disaat kita lelah dan mengeluh tentang pekerjaan, Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti kita..

11. Sebelum kita menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa...

Semoga bermanfaat buat kita semua 

1 Agu 2014

Ini Solusinya


"Semenjak dulu, dan sampai sekarang, saya selalu katakan kepada Ikhwan, dalam setiap momentum: bahwa kalian selamanya tidak akan terkalahkan karena:
1. Sedikitnya jumlah kalian,
2. Lemahnya sarana kalian,
3. Banyaknya musuh kalian,
4. Konspirasi para musuh kalian, dan seandainya seluruh penghuni bumi bersepakat, mereka tidak akan mampu menimpakan apa pun kepada kalian kecuali yang telah ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Namun, kalian terkalahkan dengan seburuk-buruk kekalahan, dan kalian kehilangan segala yang berhubungan dengan kemenangan, disebabkan jika:
1. Hati kalian telah rusak,
2. Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak lagi memperbaiki amal kalian,
3. Atau kalimat kalian telah terpecah belah, dan pandangan kalian telah saling berselisih

Adapun jika kalian selalu
1. Satu hati,
2. Berorientasi kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala,
3. Berjalan pada jalan ketaatan kepada-Nya,
4. Berjalan di atas manhaj meraih ridha-Nya

Maka, kalian tidaklah menjadi hina selamanya, tidaklah menjadi sedih selamanya, dan kalian selalu berada pada posisi tertinggi insyaAllah, dan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan selalu bersama kalian,

وَاللَّهُ مَعَكُمْ وَلَنْ يَتِرَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
"dan sama sekali Dia tidaklah akan mengurangi pahala kalian" (QS. Muhammad: 35) "
http://www.bersamadakwah.com/2013/09/taujih-hasan-al-banna-jauhilah-3-sebab.html