Malam itu jam di handphone sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB, sementaraaku dan istriku masih on the way home. Butiran gerimis kecil mulai nampakmenghiasi kaca depan mobil kami. Sekitar dua ratus meter dari tikunganjalan menuju rumah, iring-iringan itupun tampak.Dua kelompok "Manusia Gerobak". Seorang lelaki berada didepan, menarikgerobak, sementara seorang perempuan -yang nampaknya istrinya- berjalandibelakang mengikutinya. Di dalam gerobak, tampaklah dua orang anak keciltertidur lelap berselimutkan botol-botol plastik bekas. Sedangkan kelompokkedua, kelompok yang lain, agak berbeda. Seorang lelaki tetap beradadidepan, sementara seorang anak kecil perempuan duduk diujung gerobaksambil bernyanyi-nyanyi kecil, didalam gerobak, seorang perempuan hamiltua nampak berbaring, bersama koran-koran bekas. Pemandangan yang sangatunik. Sangat menyentuh.Segera setelah melewati mereka mobil kami sengaja menepi. Terdorong olehnaluri dan hobby photography, akupun meraih kamera yang memang hampirselalu menemaniku kemanapun aku pergi dan bergegas mengabadikanpemandangan tersebut. Dengan angle dan penerangan seadanya, gambarkeduanya berhasil kudapatkan. Tapi sesuatu dihati ini berbisik, bahwa apayang kulakukan masih belum cukup. Aku melewati mereka kembali untuk keduakalinya, kini setelah berada dalam posisi sejajar, istriku menurunkan kacadan memberikan mereka sesuatu.(Aku tentunya tidak mau menjadi seorang pemenang Pulitzer, namun kemudianstress dan mati bunuh diri karena objek fotonya yang notabene adalahseorang bocah hitam ceking kelaparan, mati digerogoti Burung Bangkai,hanya karena ia lebih mengutamakan memotret ketimbang menolong bocahmalang tersebut !!!)"Terimakasih Eneng cantik !", teriak ibu dirombongan pertama hampirberbarengan dengan suaminya."Terimakasih tante", teriiak anak kecil dirombongan kedua dengan sumringah."Semoga banyak rejeki ya..", sapa ibunya yang tengah hamil tua, dari dalamgerobak, sambil tertawa riang.Mendengar dan melihat kecerian mereka membuat aku merasa malu seketika itujuga. Baru saja kami menghadiri sebuah pentas luar biasa gemerlap, yangdihadiri oleh Agnes Monica. Dan kami nyaris BT karena tidak kebagiankursi. Kemudian setelah itu, kami menyempatkan diri untuk makan malam disebuah Mall yang menyediakan konsep "Makan di Bawah Langit Terbuka" diroof top mereka, inipun dengan gerutuan karena lamanya pesanan kami munculdidepan hidung ini, akibat pengunjung yang luar biasa ramai.Betapa mudah, kegembiraan dan keceriaan hidup kita direnggut oleh sesuatuyang sebenarnya "remeh" dan "bukan persoalan hidup mati" seperti itu. Kitaseperti terbiasa, menggolongkan bahwa hal-hal "tambahan" itu begitu mutlakperlu dalam hidup kita, seakan tanpa itu semua hidup kita akan berhenti.Tidak bisa tidur karena harga saham melorot.Marah karena mobil kita masuk bengkel.Stress karena gak kebagian ticket premier 2012.BT karena hari Senin.Uring-uringan karena dimarahin boss.Ngedumel karena pesawat delay.Bunuh diri di Mall karena putus cinta.Dendam karena ide kita diserobot teman kantor.Memaki-maki keadaan karena gak jadi liburan ke Hongkong.Bertengkar dengan rekan bisnis karena sebuah kesalahpahaman biasa.Membatalkan umroh hanya karena Dude Herlino batal umroh(kallo yang ini mah..adegan film..Emak Ingin Naik Haji he..he..)Dan lain sebagainya.Padahal kalau dipikir-pikir, semua itu "tidak sampai" membuat kita demianak istri menarik gerobak kesana-kemari. Atau "tidak sampai" menyeretkita untuk tidur dalam gerobak berselimutkan sampah-sampah yang akandijual.Atau bahkan lebih gila dari itu semua : melahirkan dalam gerobak !!Sepertinya kita perlu mengubah pola pikir kita yang sudah sedemikianteracuni oleh "gemerlap" kesuksesan, persaingan dan keduniawian.Menyisihkan waktu untuk sekedar menepi, agar lebih bersyukur denganrejeki, pekerjaan dan hidup yang Sang Khaliq berikan kepada kita. Sehingga"hal-hal tambahan" itu dapat didudukkan dalam porsi yang lebih rendah ataubahkan jika terlalu membebani kenikmatan hidup, dapat dibuang saja kedalamgerobak sampah ! ***__._,_.___
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat Datang di Taman Inspirasi Prihandoko. Semoga setiap huruf dan simbol yang ada di blog ini dapat memberi manfaat dan inspirasi positif bagi hidup anda.
21 Jan 2010
15 Jan 2010
Fitnah 'Kuda Pilihan'
Masa 14 abad yang lewat, kuda pilihan merupakan salah satu perhiasan yang sangat indah dan sangat disukai oleh masyarakat. Terutama dikalangan jazirah Arab yang terkenal dengan keistimewaan kuda Arabnya.
Disamping itu, kuda merupakan kendaraan mewah bagi orang-orang kaya, sekaligus sebagai prestise serta identitas kebangsawanan mereka.
Sedangkan keistimewaan kuda, ia merupakan kendaraan yang sangat canggih ketika berada dimedan tempur, sekaligus menjadi kendaraan yang sangat mewah dan menyenangkan dikala damai.
Karenanya, tidak sedikit orang yang terjebak dengan identitas kuda pilihan ini, sehingga membuat mereka berbangga-bangga dengan jumlah kuda pilihannya. Mereka lalai terhadap identitas diri yang sesungguhnya, yaitu sebagai hamba Allah dimuka bumi.
Mereka lebih senang mendapatkan penghargaan dan pujian manakala menang dalam berbagai perlombaan seperti pacuan kuda atau kontes kecantikan kuda pilihannya dan lain sebagainya.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai sarana kehidupan mengalami kemajuan, termasuk dibidang transportasi, yang sering kali menjadi simbol kemewahan bagi kalangan orang-orang kaya.
Pada saat ini, sekalipun kuda pilihan masih menjadi perhiasan yang sangat disukai oleh kalangan tertentu, namun sebagai sarana transportasi sudah ada yang lebih canggih dan lebih modern berupa kendaraan bermotor. Mulai dari sepeda motor, mobil mewah, kereta api, pesawat terbang bahkan kapal laut. Sehingga tidak sedikit para ahli tafsir yang memahami; bahwa yang dimaksud dengan "kuda pilihan" dalam ayat ini adalah "simbol" keindahan dan kemewahan, yang sering kali membuat orang lalai dalam hidupnya serta menghabiskan waktu untuk masalah yang kurang bermanfaat karena terjebak oleh syahwat kemewahannya.
Adapun "kuda pilihan" yang diungkap dengan kata "Alkhailil musawwamati" pada ayat 14 surat Ali Imran diatas, pada hakikatnya; memiliki banyak makna, diantaranya; pertama, diberi tempat yang bagus, disediakan makanan yang cukup, digembalakan dipadang rumput yang hijau. Bulunya disikat sampai mengkilat. kedua, postur tubuhnya sangat indah, kekar dan gagah. ketiga, fisiknya dilatih dan ketangkasannya dipertajam, sehingga menjadi kuda yang sangat istimewa.
Dengan demikian, tentu saja kuda semacam ini sangat diminati, terutama bagi kalangan yang berlebih dalam kekayaannya. Karenanya, ayat ini mengingatkan kepada semua pihak agar selalu waspada sehingga tidak diperbudak oleh makhluk yang bernama kuda, sementara tugas yang sesunggunya tidak diindahkan.
Namun demikian, umat muslim dituntut memiliki sarana kehidupan yang sangat baik, bahkan yang dapat dibanggakan dihadapan orang-orang non Muslim. Agar umat ini berwibawa serta diperhitungkan oleh umat lain. Seperti difirmankan Allah Swt dalam Al-Quran surat Al-Anfal ayat 60 ;
"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedangkan Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan tidak akan dianiaya"
Didalam ayat ini Allah Swt memerintahkan kepada umat muslim agar membangun kekuatan serta menyiapkan berbagai sarananya, seperti kuda-kuda yang ditambat, yang dipersiapkan untuk bertempur dijalanNya.
Pada zaman Rasulullah Saw, senjata yang paling canggih dan modern adalah "panah", karena ia memiliki daya serang dengan jangkauan yang sangat jauh, sehingga Rasulpun mentafsirkan ayat 60 surat Al-Anfal ini, "mempersiapkan kekuatan" dengan membina "pasukan panah" agar dapat melakukan serangan secara efektif dan efesien.
Sedangkan kekuatan yang kedua adalah tombak yang dilemparkan dengan kekuatan tangan belaka. Dan kekuatan berikutnya adalah pedang yang hanya dapat digunakan manakala pertempuran sudah berkecamuk dilapangan terbuka, yang masing-masing melakukan serangan dengan jarak yang sangat dekat.
Adapun kendaraan perang yang sangat canggih pada saat itu adalah kuda yang di didik secara khusus, hanya dipersiapkan untuk bertempur dijalan Allah Swt.
Dengan persiapan optimal dibidang militer; dari mulai senjata, kendaraan serta personil yang cukup, dapat berfungsi untuk membuat musuh-musuh Allah dan juga musuh umat muslim merasa takut, manakala mereka bermaksud mengganggunya, berfikir seribu kali memperhitungkan untung ruginya apabila menghadapi umat muslim. Hal ini, dimaksudkan untuk membangun perdamaian, bukan untuk menganiaya apalagi menjajah umat lain, seperti yang dapat kita baca dalam berbagai kisah perjuangan umat Islam.
Oleh karena itu, tidak sedikit dari kalangan terisolasi sebelum menjadi muslim, tiba-tiba mereka tampil menjadi panglima dibarisan umat Islam. Seperti Thoriq bin Ziad, seorang budak bangsa Tartar sebelum Islam, lalu ia masuk Islam dan dibebaskan oleh Khalifah Musa bin Nusair, kemudian diangkat menjadi panglima perang dan berhasil membuka spanyol menjadi negara damai yang dihuni oleh umat muslim serta non muslim. Kemudian nama beliaupun diabadikan dinegri itu dengan "Gibraltar"nya, mengenang sebuah gunung tempat beliau memulai pembebasan negri Andalus (Spanyol).
Sedangkan dalam membangun kekuatan tersebut memerlukan dana yang sangat besar serta tenaga yang cukup berat. Namun, ini semua sangat bermanfaat dan tidak akan sia-sia, bagi kehidupan didunia apalagi diakhirat kelak. Karena Allah swt sudah menjamin akan memberikan balasan yang sempurna, sekalipun persiapan yang dilakukan hanya sebatas kemampuan diri.
Allah Swt akan memberikan kekuatan tambahan berupa pertolonganNya, seperti di firmankan Allah dalm Al-Quran QS. 47 Ayat 7
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu".
Ayat ini menegaskan bahwa kekuatan yang dibangun umat Islam, senantiasa disempurnakan oleh Allah Swt, bahkan Dia akan meneguhkan mereka. Sehingga orang-orang kafir tidak memiliki keberanian untuk mengganggu kaum muslimin. Hal ini telah berulang kali terjadi dalam peristiwa sejarah perjuangan umat Islam seperti diperang badar dan yang lainnya.
Simpulan; umat Islam hendaknya bersikap waspada terhadap bahaya syahwat. Sekaligus dituntut agar memiliki sarana perjuangan untuk membangun kejayaan kalimatullah dimuka bumi. Sementara, perjuangan yang paling penting pada saat ini adalah membangun generasi agar memiliki kekuatan aqidah yang prima serta wawasan yang luas sehingga dapat mengarungi perjuangan dalam hidup ini benar-benar lahir dari niat suci serta pemahaman yang jelas dan langkah-langkah yang rapih, konstruktif serta bermanfaat dalam merealisasikan Islam sebagai rahmatan lil 'alamin.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Disamping itu, kuda merupakan kendaraan mewah bagi orang-orang kaya, sekaligus sebagai prestise serta identitas kebangsawanan mereka.
Sedangkan keistimewaan kuda, ia merupakan kendaraan yang sangat canggih ketika berada dimedan tempur, sekaligus menjadi kendaraan yang sangat mewah dan menyenangkan dikala damai.
Karenanya, tidak sedikit orang yang terjebak dengan identitas kuda pilihan ini, sehingga membuat mereka berbangga-bangga dengan jumlah kuda pilihannya. Mereka lalai terhadap identitas diri yang sesungguhnya, yaitu sebagai hamba Allah dimuka bumi.
Mereka lebih senang mendapatkan penghargaan dan pujian manakala menang dalam berbagai perlombaan seperti pacuan kuda atau kontes kecantikan kuda pilihannya dan lain sebagainya.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai sarana kehidupan mengalami kemajuan, termasuk dibidang transportasi, yang sering kali menjadi simbol kemewahan bagi kalangan orang-orang kaya.
Pada saat ini, sekalipun kuda pilihan masih menjadi perhiasan yang sangat disukai oleh kalangan tertentu, namun sebagai sarana transportasi sudah ada yang lebih canggih dan lebih modern berupa kendaraan bermotor. Mulai dari sepeda motor, mobil mewah, kereta api, pesawat terbang bahkan kapal laut. Sehingga tidak sedikit para ahli tafsir yang memahami; bahwa yang dimaksud dengan "kuda pilihan" dalam ayat ini adalah "simbol" keindahan dan kemewahan, yang sering kali membuat orang lalai dalam hidupnya serta menghabiskan waktu untuk masalah yang kurang bermanfaat karena terjebak oleh syahwat kemewahannya.
Adapun "kuda pilihan" yang diungkap dengan kata "Alkhailil musawwamati" pada ayat 14 surat Ali Imran diatas, pada hakikatnya; memiliki banyak makna, diantaranya; pertama, diberi tempat yang bagus, disediakan makanan yang cukup, digembalakan dipadang rumput yang hijau. Bulunya disikat sampai mengkilat. kedua, postur tubuhnya sangat indah, kekar dan gagah. ketiga, fisiknya dilatih dan ketangkasannya dipertajam, sehingga menjadi kuda yang sangat istimewa.
Dengan demikian, tentu saja kuda semacam ini sangat diminati, terutama bagi kalangan yang berlebih dalam kekayaannya. Karenanya, ayat ini mengingatkan kepada semua pihak agar selalu waspada sehingga tidak diperbudak oleh makhluk yang bernama kuda, sementara tugas yang sesunggunya tidak diindahkan.
Namun demikian, umat muslim dituntut memiliki sarana kehidupan yang sangat baik, bahkan yang dapat dibanggakan dihadapan orang-orang non Muslim. Agar umat ini berwibawa serta diperhitungkan oleh umat lain. Seperti difirmankan Allah Swt dalam Al-Quran surat Al-Anfal ayat 60 ;
"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedangkan Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan tidak akan dianiaya"
Didalam ayat ini Allah Swt memerintahkan kepada umat muslim agar membangun kekuatan serta menyiapkan berbagai sarananya, seperti kuda-kuda yang ditambat, yang dipersiapkan untuk bertempur dijalanNya.
Pada zaman Rasulullah Saw, senjata yang paling canggih dan modern adalah "panah", karena ia memiliki daya serang dengan jangkauan yang sangat jauh, sehingga Rasulpun mentafsirkan ayat 60 surat Al-Anfal ini, "mempersiapkan kekuatan" dengan membina "pasukan panah" agar dapat melakukan serangan secara efektif dan efesien.
Sedangkan kekuatan yang kedua adalah tombak yang dilemparkan dengan kekuatan tangan belaka. Dan kekuatan berikutnya adalah pedang yang hanya dapat digunakan manakala pertempuran sudah berkecamuk dilapangan terbuka, yang masing-masing melakukan serangan dengan jarak yang sangat dekat.
Adapun kendaraan perang yang sangat canggih pada saat itu adalah kuda yang di didik secara khusus, hanya dipersiapkan untuk bertempur dijalan Allah Swt.
Dengan persiapan optimal dibidang militer; dari mulai senjata, kendaraan serta personil yang cukup, dapat berfungsi untuk membuat musuh-musuh Allah dan juga musuh umat muslim merasa takut, manakala mereka bermaksud mengganggunya, berfikir seribu kali memperhitungkan untung ruginya apabila menghadapi umat muslim. Hal ini, dimaksudkan untuk membangun perdamaian, bukan untuk menganiaya apalagi menjajah umat lain, seperti yang dapat kita baca dalam berbagai kisah perjuangan umat Islam.
Oleh karena itu, tidak sedikit dari kalangan terisolasi sebelum menjadi muslim, tiba-tiba mereka tampil menjadi panglima dibarisan umat Islam. Seperti Thoriq bin Ziad, seorang budak bangsa Tartar sebelum Islam, lalu ia masuk Islam dan dibebaskan oleh Khalifah Musa bin Nusair, kemudian diangkat menjadi panglima perang dan berhasil membuka spanyol menjadi negara damai yang dihuni oleh umat muslim serta non muslim. Kemudian nama beliaupun diabadikan dinegri itu dengan "Gibraltar"nya, mengenang sebuah gunung tempat beliau memulai pembebasan negri Andalus (Spanyol).
Sedangkan dalam membangun kekuatan tersebut memerlukan dana yang sangat besar serta tenaga yang cukup berat. Namun, ini semua sangat bermanfaat dan tidak akan sia-sia, bagi kehidupan didunia apalagi diakhirat kelak. Karena Allah swt sudah menjamin akan memberikan balasan yang sempurna, sekalipun persiapan yang dilakukan hanya sebatas kemampuan diri.
Allah Swt akan memberikan kekuatan tambahan berupa pertolonganNya, seperti di firmankan Allah dalm Al-Quran QS. 47 Ayat 7
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu".
Ayat ini menegaskan bahwa kekuatan yang dibangun umat Islam, senantiasa disempurnakan oleh Allah Swt, bahkan Dia akan meneguhkan mereka. Sehingga orang-orang kafir tidak memiliki keberanian untuk mengganggu kaum muslimin. Hal ini telah berulang kali terjadi dalam peristiwa sejarah perjuangan umat Islam seperti diperang badar dan yang lainnya.
Simpulan; umat Islam hendaknya bersikap waspada terhadap bahaya syahwat. Sekaligus dituntut agar memiliki sarana perjuangan untuk membangun kejayaan kalimatullah dimuka bumi. Sementara, perjuangan yang paling penting pada saat ini adalah membangun generasi agar memiliki kekuatan aqidah yang prima serta wawasan yang luas sehingga dapat mengarungi perjuangan dalam hidup ini benar-benar lahir dari niat suci serta pemahaman yang jelas dan langkah-langkah yang rapih, konstruktif serta bermanfaat dalam merealisasikan Islam sebagai rahmatan lil 'alamin.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Fitnah Harta
Harta kekayaan merupakan salah satu nikmat yang dianugrahkan Allah Swt kepada umat manusia dibumi ini, sekaligus menjadi ujian bagi mereka. Seperti difirmankan Allah Swt dalam Al-Quran, surat 64 : 15;
"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu) dan disisi Allah-lah pahala yang besar"
Maksudnya, apabila harta kekayaan dijadikan sarana beribadah kepadaNya maka akan mendapatkan pahala yang sangat besar disisi Allah Swt. Sebaliknya, apabila harta membuat manusia lalai daripada beribadah kepadaNya, maka akan menjadi bencana besar dalam kehidupan ini. Sebagaimana firmanNya, QS. 7 : 165;
"Maka tatkala Bani Israil melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik"
Jika firman Allah Swt ini dibaca dari ayat 163 dan 164, maka akan dapat dipahami dengan jelas; bahwa tatkala Bani Israil yang menjadi penduduk pesisir, tergoda oleh banyaknya ikan terapung-apung dipermukaan air dipinggir laut pada hari sabtu, sementara mereka diperintah untuk mensucikan hari tersebut, sebagai hari berzikir kepadaNya dan beristirahat dari aktivitas dunia lainnya. Namun karena kehidupan mereka sebagai nelayan tergoda oleh aktivitas melaut pada hari itu akhirnya merekapun melaut juga.
Untuk mencari alasan bahwa mereka tidak melanggar larangan Allah Swt, sekaligus dapat mengambil ikan, mereka beraktivitas pada hari jumat sore, dengan berbagai macam cara. Ada yang membuat kolam kecil untuk menggiring ikan masuk kekolam tersebut, ada yang memasang jaring, adapula yang memasang kail. Kemudian pada malam ahadnya mereka memeriksa ada ikannya atau tidak. Hal ini diperingatkan oleh kalangan yang masih senantiasa berzikir kepada Allah Swt, namun mereka tidak peduli dan tidak mau mendengarnya, sampai akhirnya peringatan tersebut terlupakan dan tidak berpengaruh sama sekali.
Maka pada saat itulah Allah Swt, menimpakan azabnya kepada mereka. Menurut para ulama; jenis azab yang ditimpakan kepada mereka, seperti diungkap dalam Al-Quran "Azabin baiis" artinya siksa berupa kesengsaraan dan kemelaratan. Sekalipun mereka mendapatkan keuntungan melimpah ruah dengan mengambil ikan-ikan yang banyak dari laut, namun tidak pernah dinikmati, akan tetapi melahirkan bencana luar biasa berawal dari lupa kepada Allah, kemudian lupa kepada saudara, teman bahkan kepada dirinya sendiri. Akibatnya, terjadilah permusuhan dimana-mana, saling mencurugai dan saling membenci.
Tidak ada lagi kenyamanan dan ketentraman, sedangkan kesejahteraan melahirkan kesengsaraan dan kemelaratan. Itulah gambaran, apabila harta kekayaan bukan menjadi sarana berzikir kepada Allah akan tetapi membuat lupa kepadaNya.
Sedangkan kata "Qonaatir muqontoroh" yang terdapat dalam Al-Quran surat Ali-Imran ayat 14 ini, pada awalnya adalah berarti "Kulit-kulit sapi yang telah dilepas dari tubuhnya kemudian diisi sampai penuh dengan emas atau perak, lalu diikat bagian atasnya seperti beras dalam karung. Kemudian dikumpulkan pada satu tempat, sehingga dapat dibayangkan bagaimana indahnya emas yang dimasukan kedalam karung-karung kulit sapi dalam jumlah yang banyak. Hal ini menggambarkan kekayaan yang sangat banyak dan sangat mahal nilainya".
Pada zaman purbakala, emas dan perak merupakan benda yang sangat berharga dan sekaligus dijadikan uang logam sebagai alat tukar dalam bermuamalah. Sedangkan pada saat ini, dunia sudah mempergunakan uang kertas. Namun demikian, uang tersebut harus ada jaminan emas dibank, sesuai dengan standar uang yang beredar dimasyarakat.
Pada saat ini, harta kekayaan tersebut dapat diartikan dengan uang atau emas yang sangat melimpah ruah, sehingga pemiliknya mendapat gelar miliarder atau miliuner.
Kebutuhan manusia terhadap harta, tidak pernah ada batasnya, sejak lahir sampai mati, sejak tidak memiliki uang sama sekali sampai memiliki uang berapapun jumlahnya, manusia tidak akan pernah merasa puas dan selalu menginginkan tambahan. Sebagaimana sabda Rasul Saw.
"Jika anak adam memiliki satu lembah emas maka ia akan menginginkan lembah emas yang kedua dan jika ia memilki dua lembah emas maka ia akan menginginkan lembah emas yang ketiga. Tidak ada yang dapat menghentikan ambisi seseorang selain tanah kuburan. Namun Allah senantiasa menerima taubat siapa saja yang bertaubat kepadaNya".
Memang, mengejar harta dan memiliki berpikul-pikul emas dan perak memiliki keindahan tersendiri yang kadang-kadang membuat orang lupa diri dan congkak terhadap sesama bahkan kepada Allah Swt. Seperti firmanNya dalam surat Al-Alaq ayat 6 dan 7;
"Ketahuilah ! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup"
Hal ini, bukan berarti bahwa Allah Swt melarang umat Islam memiliki kekayaan yang cukup merlimpah ruah, akan tetapi memberi peringatan agar setiap muslim sadar, bahwa dirinya sangat lemah tak berdaya, kehidupannya serba terbatas. Sedangkan Allah Swt memberikan kekuasaan kepada siapa saja yang Ia kehendaki dan mencabutnya dari siapa saja yang Ia kehendaki.
Sejarah telah membuktikan, betapa banyak orang kuat, kemudian jatuh, hanya dengan sebab yang sangat sederhana. Seperti Firaun tenggelam dilaut merah, padahal kecongkakannya sangat luar biasa, sampai berani mengaku dirinya sebagai Tuhan. Kemudian ia mati bukan karena kiamat, akan tetapi hanya tidak mampu melawan air. Atau pada saat ini, diabad ilmu pengetahuan yang sudah canggih, banyak orang mati hanya dengan virus aid, makhluk Allah yang sangat kecil dan tidak terlihat oleh mata telanjang. Dan ternyata orang-orang pinter dengan peralataan serba canggih, hasil kemajuan teknologi yang dibangun ratusan tahun, masih bingung mengatasinya.
Bagi orang beriman, berbagai kasus diatas, cukup menjadi pelajaran berharga dan membuat mereka semakin kembali kepada Khaliknya. kekayaan yang melimpah ruah apabila dimiliki oleh mereka, akan menjadi rahmat dan solusi bagi berbagai persoalan yang dihadapi oleh umat manusia.
Peristiwa yang masih segar dalam ingatan, banyak uang koin yang bertumpuk disimpan didalam ember dan karung yang didiserahkan para abang beca dan orang-orang kecil lainnya, dikumpulkan demi membela seorang Prita yang digugat Rumah Sakit kaya Omni Hospital Internasional. Dengan demikian, Semakin soleh orang yang memiliki harta, maka harta itupun akan semakin baik dan bermanfaat bagi kehidupan ini. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw;
"Sebaik-baik harta adalah milik orang saleh"
Dari sabda Rasul ini, dapat dipahami dengan jelas; bahwa untuk memberdayakan dunia agar menjadi rahmat bagi kehidupan adalah dengan membangun Sumber Daya Manusia yang saleh, yang senantiasa berzikir kepada Allah Swt dan berfikir untuk memberdayakan kekayaan dunianya, bagi kebahagiaan dirinya dan orang lain, sejak didunia sampai diakhirat. Sehingga semakin banyak hartanya, semakin memberikan manfaat bagi lingkungannya dan semakin besar peluang masuk surga.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu) dan disisi Allah-lah pahala yang besar"
Maksudnya, apabila harta kekayaan dijadikan sarana beribadah kepadaNya maka akan mendapatkan pahala yang sangat besar disisi Allah Swt. Sebaliknya, apabila harta membuat manusia lalai daripada beribadah kepadaNya, maka akan menjadi bencana besar dalam kehidupan ini. Sebagaimana firmanNya, QS. 7 : 165;
"Maka tatkala Bani Israil melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik"
Jika firman Allah Swt ini dibaca dari ayat 163 dan 164, maka akan dapat dipahami dengan jelas; bahwa tatkala Bani Israil yang menjadi penduduk pesisir, tergoda oleh banyaknya ikan terapung-apung dipermukaan air dipinggir laut pada hari sabtu, sementara mereka diperintah untuk mensucikan hari tersebut, sebagai hari berzikir kepadaNya dan beristirahat dari aktivitas dunia lainnya. Namun karena kehidupan mereka sebagai nelayan tergoda oleh aktivitas melaut pada hari itu akhirnya merekapun melaut juga.
Untuk mencari alasan bahwa mereka tidak melanggar larangan Allah Swt, sekaligus dapat mengambil ikan, mereka beraktivitas pada hari jumat sore, dengan berbagai macam cara. Ada yang membuat kolam kecil untuk menggiring ikan masuk kekolam tersebut, ada yang memasang jaring, adapula yang memasang kail. Kemudian pada malam ahadnya mereka memeriksa ada ikannya atau tidak. Hal ini diperingatkan oleh kalangan yang masih senantiasa berzikir kepada Allah Swt, namun mereka tidak peduli dan tidak mau mendengarnya, sampai akhirnya peringatan tersebut terlupakan dan tidak berpengaruh sama sekali.
Maka pada saat itulah Allah Swt, menimpakan azabnya kepada mereka. Menurut para ulama; jenis azab yang ditimpakan kepada mereka, seperti diungkap dalam Al-Quran "Azabin baiis" artinya siksa berupa kesengsaraan dan kemelaratan. Sekalipun mereka mendapatkan keuntungan melimpah ruah dengan mengambil ikan-ikan yang banyak dari laut, namun tidak pernah dinikmati, akan tetapi melahirkan bencana luar biasa berawal dari lupa kepada Allah, kemudian lupa kepada saudara, teman bahkan kepada dirinya sendiri. Akibatnya, terjadilah permusuhan dimana-mana, saling mencurugai dan saling membenci.
Tidak ada lagi kenyamanan dan ketentraman, sedangkan kesejahteraan melahirkan kesengsaraan dan kemelaratan. Itulah gambaran, apabila harta kekayaan bukan menjadi sarana berzikir kepada Allah akan tetapi membuat lupa kepadaNya.
Sedangkan kata "Qonaatir muqontoroh" yang terdapat dalam Al-Quran surat Ali-Imran ayat 14 ini, pada awalnya adalah berarti "Kulit-kulit sapi yang telah dilepas dari tubuhnya kemudian diisi sampai penuh dengan emas atau perak, lalu diikat bagian atasnya seperti beras dalam karung. Kemudian dikumpulkan pada satu tempat, sehingga dapat dibayangkan bagaimana indahnya emas yang dimasukan kedalam karung-karung kulit sapi dalam jumlah yang banyak. Hal ini menggambarkan kekayaan yang sangat banyak dan sangat mahal nilainya".
Pada zaman purbakala, emas dan perak merupakan benda yang sangat berharga dan sekaligus dijadikan uang logam sebagai alat tukar dalam bermuamalah. Sedangkan pada saat ini, dunia sudah mempergunakan uang kertas. Namun demikian, uang tersebut harus ada jaminan emas dibank, sesuai dengan standar uang yang beredar dimasyarakat.
Pada saat ini, harta kekayaan tersebut dapat diartikan dengan uang atau emas yang sangat melimpah ruah, sehingga pemiliknya mendapat gelar miliarder atau miliuner.
Kebutuhan manusia terhadap harta, tidak pernah ada batasnya, sejak lahir sampai mati, sejak tidak memiliki uang sama sekali sampai memiliki uang berapapun jumlahnya, manusia tidak akan pernah merasa puas dan selalu menginginkan tambahan. Sebagaimana sabda Rasul Saw.
"Jika anak adam memiliki satu lembah emas maka ia akan menginginkan lembah emas yang kedua dan jika ia memilki dua lembah emas maka ia akan menginginkan lembah emas yang ketiga. Tidak ada yang dapat menghentikan ambisi seseorang selain tanah kuburan. Namun Allah senantiasa menerima taubat siapa saja yang bertaubat kepadaNya".
Memang, mengejar harta dan memiliki berpikul-pikul emas dan perak memiliki keindahan tersendiri yang kadang-kadang membuat orang lupa diri dan congkak terhadap sesama bahkan kepada Allah Swt. Seperti firmanNya dalam surat Al-Alaq ayat 6 dan 7;
"Ketahuilah ! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup"
Hal ini, bukan berarti bahwa Allah Swt melarang umat Islam memiliki kekayaan yang cukup merlimpah ruah, akan tetapi memberi peringatan agar setiap muslim sadar, bahwa dirinya sangat lemah tak berdaya, kehidupannya serba terbatas. Sedangkan Allah Swt memberikan kekuasaan kepada siapa saja yang Ia kehendaki dan mencabutnya dari siapa saja yang Ia kehendaki.
Sejarah telah membuktikan, betapa banyak orang kuat, kemudian jatuh, hanya dengan sebab yang sangat sederhana. Seperti Firaun tenggelam dilaut merah, padahal kecongkakannya sangat luar biasa, sampai berani mengaku dirinya sebagai Tuhan. Kemudian ia mati bukan karena kiamat, akan tetapi hanya tidak mampu melawan air. Atau pada saat ini, diabad ilmu pengetahuan yang sudah canggih, banyak orang mati hanya dengan virus aid, makhluk Allah yang sangat kecil dan tidak terlihat oleh mata telanjang. Dan ternyata orang-orang pinter dengan peralataan serba canggih, hasil kemajuan teknologi yang dibangun ratusan tahun, masih bingung mengatasinya.
Bagi orang beriman, berbagai kasus diatas, cukup menjadi pelajaran berharga dan membuat mereka semakin kembali kepada Khaliknya. kekayaan yang melimpah ruah apabila dimiliki oleh mereka, akan menjadi rahmat dan solusi bagi berbagai persoalan yang dihadapi oleh umat manusia.
Peristiwa yang masih segar dalam ingatan, banyak uang koin yang bertumpuk disimpan didalam ember dan karung yang didiserahkan para abang beca dan orang-orang kecil lainnya, dikumpulkan demi membela seorang Prita yang digugat Rumah Sakit kaya Omni Hospital Internasional. Dengan demikian, Semakin soleh orang yang memiliki harta, maka harta itupun akan semakin baik dan bermanfaat bagi kehidupan ini. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw;
"Sebaik-baik harta adalah milik orang saleh"
Dari sabda Rasul ini, dapat dipahami dengan jelas; bahwa untuk memberdayakan dunia agar menjadi rahmat bagi kehidupan adalah dengan membangun Sumber Daya Manusia yang saleh, yang senantiasa berzikir kepada Allah Swt dan berfikir untuk memberdayakan kekayaan dunianya, bagi kebahagiaan dirinya dan orang lain, sejak didunia sampai diakhirat. Sehingga semakin banyak hartanya, semakin memberikan manfaat bagi lingkungannya dan semakin besar peluang masuk surga.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Fitnah Syahwat Anak
Fitrah manusia, disamping mencintai lawan jenis, bahkan terasa indah ketika dapat bersama-sama dengan lawan jenis yang dicintainya, ia sangat mendambakan lahirnya anak laki-laki. Seperti diungkap dalam surat Ali-Imran ayat 14 diatas.Cinta terhadap wanita menduduki rengking pertama didalam ayat ini, sedangkan cinta terhadap anak laki-laki menjadi rengking kedua setelah mencintai wanita.Memang cinta terhadap wanita kadang-kadang luntur bahkan sirna, sedangkan cinta terhadap anak senantiasa tetap lestari bahkan bersemi.Namun tidak pernah ada orang yang tergila-gila karena cinta terhadap anaknya. Berbeda dengan mencintai wanita, tidak sedikit laki-laki yang stres karena ditolak cinta oleh idamannya.Kata "Al-Banin" yang berarti anak laki-laki dalam surat Ali Imran ayat 14 ini, menurut sebahagian ulama mencakup anak perempuan. Karena didalam kaidah bahasa Arab, apabila diungkap kata laki-laki maka terdapat perempuan didalamnya.Akan tetapi menurut kebanyakan para ulama bahwa didalam realitas kehidupan sejak zaman purba sampai saat ini, fitrah manusia sangat menyukai anak laki-laki. Baik dia sebagai ayah, ibu bahkan kalangan orang-orang yang memperjuangkan emansipasi sekalipun. Mereka lebih suka mendapatkan anak laki-laki daripada anak perempuan.Bahkan pada masa jahiliyah, terdapat beberapa kabilah Arab yang bermuka masam apabila mendapat kabar bahwa bayi yang dilahirkan oleh istrinya adalah seorang wanita. Tidak sedikit dari mereka yang tidak memiliki hati nurani menguburkan anak wanitanya dalam keadaan hidup.Sementara itu, apabila lahir seorang anak laki-laki, mereka berbangga karena mempunyai harapan anaknya akan menjadi pahlawan dimasa depan, dapat melanjutkan perjuangan orang tuanya, serta membangun popularitas keluarganya.Kemudian Rasulullah Saw tampil memberikan ketauladanan dalam menyelesaikan masalah ini. Beliau pernah bersabda ;"Barang siapa yang diberi amanah dengan dua anak perempuan lalu di didiknya dengan baik maka kedua anak itu akan menjadi syafa'at baginya diakhirat kelak"Kasus lain, ketika salah seorang putrinya yang bernama Ruqoyah meninggal dunia, Rasulullah Saw menyiapkan segala keperluannya, seperti kain kafan dan lain-lain. Kemudian beliaupun menikahkan bekas suaminya yang bernama Utsman Bin Affan ra kepada putrinya yang lain, yang bernama Ummu Kultsum. Dan ketika Ummu Kultsum meninggal dunia Rasulullah Saw bersabda kepada Utsman Bin Affan;"Sayang! aku tidak punya anak perempuan lagi, kalau ia masih punya adik perempuan, aku akan mengawinkan engkau dengan dia"Kalimat ini menggambarkan, betapa besar perhatian beliau terhadap putri-putrinya. Sampai-sampai menikahkan mereka dengan orang-orang yang sangat dianggap baik oleh beliau, bahkan beliau sangat menginginkan memiliki putri lebih banyak lagi.Selain itu, ketika Rasulullah Saw dalam keadaan sakit keras, menjelang wafat, beliau menarik bahu putrinya yang bernama Fatimah Azzahra. Kemudian beliau berbisik kepadanya, lalu Fatimahpun menangis. Kemudian Rasul menarik kembali bahu putrinya dan berbisik kepadanya, maka Fatimah Azzahrapun tersenyum girang.Setelah Rasulullah Saw meninggal dunia, banyak para sahabat yang bertanya kepada Sayidah Fatimah tentang peristiwa itu, kemudian Fatimahpun menjelaskan ;"Pada bisikan pertama Rasulullah menyampaikan bahwa beliau sebentar lagi akan wafat lalu aku menangis. Sedangkan pada bisikan kedua beliau menyampaikan bahwa dari sekian bangak sahabat beliau dibumi ini akulah yang paling pertama yang akan menyusul beliau sehingga akupun tersenyum".Tidak sampai enam bulan setelah Rasulullah Saw wafat maka Sayidah Fatimahpun menyusul berpulang ke Rahmatullah.Inilah ketauladanan Rasulullah Saw dalam bersikap lembut serta memberi kasih sayang terhadap para putrinya, dan ini pula yang kemudian melahirkan jiwa yang halus dikalangan para pengikutnya.Adapun berkenaan dengan cinta terhadap anak laki-laki, tidak ada larangan dalam ajaran Islam, bahkan Islam mengajarkan agar seluruh umatnya memiliki semangat membangun generasi yang berkualitas sehingga Islam dapat dibanggakan karena umatnya yang sangat banyak dan kualitasnya sangat baik.Rasul pernah bersabda;"Nikahilah wanita-wanita yang sangat dicintai dan sangat banyak melahirkan anaknya, karena sesungguhnya aku akan merasa bangga dengan banyaknya kalian terhadap umat-umat yang lain".Fitrah manusia, ketika istrinya mengandung, ia sangat berharap anaknya lahir dengan sehat dan selamat. Sambil menatap kemasa depan serta membayangkan perjalanan hidup anaknya kelak.Ia mencari "nama" yang gagah dan enak didengar untuk anaknya. Kemudian berencana merawat dan mendidiknya dengan baik agar anaknya berbahagia dan sejahtera.Ketika anaknya tumbuh dan berkembang, mulai memperlihatkan kecerdasan akalnya dan kebersihan hati nuraninya serta berhasil meraih prestasi yang baik, iapun akan merasa bangga dengannya, bahkan membangga-banggakan nya dihadapan orang lain, dengan tanpa peduli apakah orang suka mendengarnya atau tidak.Sebaliknya, apabila ternyata anak tersebut tidak tumbuh dan berkembang sesuai harapan, iapun akan berupaya sekuat tenaga untuk menyelamatkan dan membangunnya agar anak tersebut berhasil. Tanpa memperhitungkan tenaga, pikiran, bahkan biaya yang harus dikeluarkan. Yang ia pikirkan hanyalah satu; anaknya sukses bahkan lebih sukses dari dirinya.Ayat ini mengingatkan kepada semua pihak; agar kembali kepada fitrahnya, tidak melalaikan kehidupan putra-putrinya karena terjebak oleh kehidupan dunia yang sangat sebentar ini. Tidak hanya mengejar popularitas dunia, atau prestasi yang semu dan kehidupan yang glamor, sementara jiwanya kosong melompong, tidak memiliki aqidah yang benar dalam memandang kehidupan ini.Hanya materi belaka yang dikejarnya. Sehingga ketika orang tuanya "sudah tua renta" tidak lagi diperhatikan, bahkan dikirimnya kepanti jompo. Seolah-olah tidak ada gunanya lagi untuk tinggal dirumahnya. Seperti peralatan rumah tangga yang sudah usang, yang harus dibuang jauh-jauh dari rumah mewah.Generasi seperti ini adalah penghancur Bangsa dan Negara bahkan penghancur kemanusiaan.Sementara generasi yang kita harapkan adalah seperti yang pernah diungkap oleh Umar Bin Khatab ra;"Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan".atau yang disabdakan oleh Rasulullah Saw;"Apabila anak adam meninggal dunia maka putuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga hal; pertama sadaqah jariyah, kedua ilmu yang bermanfaat, ketiga anak saleh yang senantiasa berdo'a untuk orang tuanya"Hadits ini menjelaskan bahwa anak yang saleh bukan hanya menjadi kebanggaan didunia, akan tetapi sekaligus menjadi aset pahala diakhirat kelak, manakala orang tuanya sudah meninggal dunia.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Fitnah Syahwat Thd Wanita
Dari sekian banyak rahmat Alah Swt, yang dianugrahkan kepada umat manusia di muka bumi ini; adalah telah diciptakanNya bermacam-macam jenis dan warna yang sangat menarik, dihiasi dengan berbagai keindahan yang sangat mempesona.Lebih dari itu, fitrah manusia diformat sedemikian rupa, sebagai mahluk hidup yang sangat cocok dengan alam raya ini, bahkan sangat membutuhkannya.Sehingga terjadilah kehidupan umat manusia yang harmonis dan serasi bersama alam ini. Bahkan sangat dinamis, bergerak menuju kehidupan yang lebih baik.Sebagai salah satu bukti dari keindahan yang dianugrahkan Allah Swt; adalah diciptakanNya berbagai unsur yang ada diseluruh alam dengan berpasang-pasangan. Termasuk jenis manusia didalamnya; ada pria dan ada wanita. Seperti firman Allah Swt dalam Al-Quran surat 51 : 49"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah Swt"Ayat ini menyadarkan kita bahwa keindahan alam dengan berpasang-pasangann ya, berfungsi sebagai sarana berzikir kepadaNya.Bagi seorang muslim, alam akan semakin menampakan keindahannya, manakala ia tumbuh mekar dan berkembang beranjak dewasa, ia semakin tumbuh rasa keinginan terhadap lawan jenis, untuk menjadi teman hidupnya.Sementara itu Islam mengajarkan, apabila kondisi seorang muslim sudah mencapai kematangan usia atau yang disebut dengan baligh, ia berkewajiban berusaha hidup mandiri dan mempersiapkan diri untuk memiliki pendamping hidupnya yang sudah siap menjadi seorang istri sekaligus menjadi ibu bagi putra-putrinya.Karena pada saat itu, ia akan mengalami kegelisahan, terutama ketika bertemu dengan lawan jenis yang sangat menarik baginya, syarafnya akan bergetar, jantungnya berdebar, dan hanya bisa ditenangkan dengan tali pernikahan dengannya. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Quran surat Ar-Rum : 21"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya"Fitrah wanita dengan segala keindahannya, diciptakan untuk menjadi sumber ketenangan dan ketentraman bagi para suami. Rasulullah Saw menjelaskan hal ini dengan lebih rinci;"Wanita salihah, adalah apabila dilihat oleh suaminya membuat gembira dan apabila diperintah ia taat".Namun demikian bukan berarti kedudukan wanita lebih rendah dari derajat pria, karena disisi lain Rasulpun pernah bersabda"Suami terbaik adalah yang terbaik dihadapan istri-istrinya".Dengan sabda Rasul ini, dapat dibayangkan manakala terjadi pernikahan antara seorang pria saleh dengan wanita salehah, niscaya melahirkan keluarga yang harmonis; suami merasa tentram dan nyaman karena kesetiaan istrinya, istripun merasa dihormati dan terlindungi karena sikap bijak suaminya.Dari rumah tangga seperti inilah dapat diharapkan cahaya Islam menjadi rahmat bagi para pemeluknya serta dapat diharapkan melahirkan generasi yang berkualitas.Dari sosok rumah seperti inilah kesempatan untuk membangun masa depan bangsa sangat terbuka lebar. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda;"Ibu adalah guru tempat belajar bagi putra putrinya".Artinya; bahwa ibu mempunyai peran yang sangat strategis dalam menentukan baik buruknya masa depan sebuah bangsa.Dengan demikian, potensi wanita sangat besar dalam kehidupan, karena dialah yang menciptakan ketenangan dan ketentraman sekaligus memberikan kontribusi dalam menentukan arah masa depan.Namun demikian, banyak orang yang berprasangka buruk, terutama dari kalangan orientalis; bahwa wanita dalam Islam tidak memiliki hak yang layak, diskriminatif, tidak adil, terisolasi, dan seterusnya, karena Islam membolehkan polygami.Memang dalam Islam ada polygami, seorang pria diperbolehkan menikahi istri lebih dari satu, sampai empat orang istri. Namun prasangka tersebut terlalu dipaksakan, tidak berdasarkan analisa ilmiah atau analisa fakta dilapangan, berkenaan dengan polygami yang pernah dilakukan oleh Rasul dan para sahabatnya.Sebab, jika mereka jujur, membaca firman Allah Swt yang tertuang dalam Al-Quran :"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya) , maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi; dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, ..." (Q.S An-Nisaa : 3)Jika ayat ini dikaji dengan seksama, sejak latar belakang turun ayat, serta susunan kalimatnya, dan pelaksanaan polygami yang dipraktekan oleh para sahabat setelah turun ayat ini. Niscaya tampak jelas, bahwa polygami dalam Islam adalah untuk mengangkat harkat dan martabat wanita serta menyelamatkannya dari berbagai ancaman budaya masyarakat yang sudah bangkrut pada saat itu.Pada masa sebelum Islam, banyak pria yang mengawini wanita hanya dilatar belakangi oleh ambisi menguasai kekayaan anak yatim yang ditinggal mati ayahnya.Maka ayat ini memberikan solusi daripada menikahi anak yatim dengan cara aniyaya lebih baik menikahi wanita lain dengan polygami. Itupun dengan syarat yang sangat ketat, yaitu harus bersikap adil terhadap istri-istrinya. Jika tidak bisa adil atau bahkan takut tidak bisa adil, maka satu saja, tidak boleh lebih dari satu.Namun sayang, ajaran yang sangat suci dan bersih ini sering terkotori oleh prilaku orang-orang yang tidak mau belajar dan tidak berniat baik, sehingga melahirkan praktek atau komentar yang kontra produktif bahkan destruktif.Saat ini, wanita yang dicipatakan Allah Swt dengan sangat indah, menarik, dan menjadi pesona, yang sejatinya menjadi kekuatan besar dalam membangun kehidupan, berubah menjadi bencana kemanusiaan yang sangat mengerikan seperti kasus traficking (jual beli manusia), pelecehan sexsual, KDRT, wanita simpanan dan segala bentuk amoral lainnya.Dalam hal ini, Rasul pernah mengingatkan dengan sabdaNya;"Aku tidak meninggalkan fitnah yang lebih berat dari pada wnita"Fitnah berarti ujian. Pada prinsipnya ujian tidaklah baik dan tidak pula buruk. Namun ia akan menjadi baik apabila dikelola secara tepat dan benar. Sebaliknya ujian tersebut akan menjdi penyesalan luar biasa, apabila tidak dipersiapkan bagaimana cara pengelolaannya agar tidak gagal.Tugas umat islam hari ini adalah merekontruksi dan mereposisi kedudukan wanita agar dapat mengulangi kejayaan kaum hawa seperti pada masa Islam di abad pertama.Namun demikian, umat Islam masih bisa bernafas, karena mutiara yang hilang, wanita salihah yang menjadi perhiasan terbaik didunia ini, mulai banyak didambakan orang, bahkan tidak sedikit yang menyadari, bahwa salah satu penyebab gagalnya peradabaan didunia ini karena kegagalan dalam membangun para ibu untuk menjadi karir sebagai istri terbaik bagi suaminya dan guru terbaik bagi para putra putrinya.Sementara itu berbagai kajian wanita Muslimah semakin marak, pertanda bahwa dunia Islam sedang mengeliat menuju sukses dunia akhirat.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
13 Jan 2010
Laporan Kurban 2009
Laporan penerimaan infak kurban tahun 2009 di Pesantren As-salamah Wonogiri sbb:
Diterima infak qurban dari Ibu Hj. Sri Untari Rp1,100,000.00
Diterima infak qurban dari Ibu Hj. Sartini Rp1,100,000.00
Diterima infak qurban dari Aryo Purboyo Rp1,100,000.00
Diterima infak qurban dari Bpk Aris Budi Setiawan Rp1,100,000.00
Diterima infak qurban dari Bpk Muhrizal Sarwani Rp1,100,000.00
Diterima infak qurban dari Bpk Parmo Dalang Rp1,100,000.00
Diterima infak qurban dari Bpk H. Kasman Rp1,100,000.00
Diterima infak qurban dari Bpk H. Satiman Rp1,100,000.00
Diterima infak qurban dari Bpk H. Widodo Rp1,100,000.00
Diterima infak qurban dari Bpk Sutarno ( Kadus ) Rp1,100,000.00
Diterima infak qurban dari Bpk Jumadi Rp1,100,000.00
Diterima infak qurban dari Bpk Sularso Rp1,100,000.00
Diterima infak qurban dari Bpk Sukidi Rp1,100,000.00
Dibayar 2 ekor Sapi ( hewan qurban ) @ rp.7700000
Diterima infak qurban dari Anggraini Sunarto Rp1,100,000.00
Diterima infak qurban dari PT SMARTCOM ( 3 ekor kambing ) Rp2,900,000.00
Diterima infak qurban dari Ferizka Padmasyinta Rp1,000,000.00
Diterima infak qurban dari Lintang Yuniar Banowosari Rp1,000,000.00
Diterima infak qurban dari Silfi Rp1,000,000.00
Diterima infak qurban dari Raz Magmasattwati Rp1,000,000.00
Diterima infak qurban dari Bpk. Suyoto Rp1,000,000.00
Diterima infak qurban dari Ibu Malokah Suyoto Rp1,000,000.00
Diterima infak qurban dari Ibu Sri Putri Wahyuni Rp1,000,000.00
Diterima infak qurban dari Ibu Hj. Sutarsi Rp1,000,000.00
Diterima infak qurban dari Kiman RT Rp1,000,000.00
Diterima infak qurban dari SDN Balepanjang 3 Rp1,000,000.00
Diterima infak qurban dari Rp1,000,000.00
Dibayar 15 ekor kambing ( hewan qurban )
Jumlah Rp30,400,000.00
Saldo Rp200,000.00
Jazakumullah khairan atas partisipasinya. Semoga Allah swt memberikan pahala yang sebesar-besarnya.
Langganan:
Postingan (Atom)