15 Jan 2010

Fitnah Syahwat Thd Wanita

Dari sekian banyak rahmat Alah Swt, yang dianugrahkan kepada umat manusia di muka bumi ini; adalah telah diciptakanNya bermacam-macam jenis dan warna yang sangat menarik, dihiasi dengan berbagai keindahan yang sangat mempesona.Lebih dari itu, fitrah manusia diformat sedemikian rupa, sebagai mahluk hidup yang sangat cocok dengan alam raya ini, bahkan sangat membutuhkannya.Sehingga terjadilah kehidupan umat manusia yang harmonis dan serasi bersama alam ini. Bahkan sangat dinamis, bergerak menuju kehidupan yang lebih baik.Sebagai salah satu bukti dari keindahan yang dianugrahkan Allah Swt; adalah diciptakanNya berbagai unsur yang ada diseluruh alam dengan berpasang-pasangan. Termasuk jenis manusia didalamnya; ada pria dan ada wanita. Seperti firman Allah Swt dalam Al-Quran surat 51 : 49"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah Swt"Ayat ini menyadarkan kita bahwa keindahan alam dengan berpasang-pasangann ya, berfungsi sebagai sarana berzikir kepadaNya.Bagi seorang muslim, alam akan semakin menampakan keindahannya, manakala ia tumbuh mekar dan berkembang beranjak dewasa, ia semakin tumbuh rasa keinginan terhadap lawan jenis, untuk menjadi teman hidupnya.Sementara itu Islam mengajarkan, apabila kondisi seorang muslim sudah mencapai kematangan usia atau yang disebut dengan baligh, ia berkewajiban berusaha hidup mandiri dan mempersiapkan diri untuk memiliki pendamping hidupnya yang sudah siap menjadi seorang istri sekaligus menjadi ibu bagi putra-putrinya.Karena pada saat itu, ia akan mengalami kegelisahan, terutama ketika bertemu dengan lawan jenis yang sangat menarik baginya, syarafnya akan bergetar, jantungnya berdebar, dan hanya bisa ditenangkan dengan tali pernikahan dengannya. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Quran surat Ar-Rum : 21"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya"Fitrah wanita dengan segala keindahannya, diciptakan untuk menjadi sumber ketenangan dan ketentraman bagi para suami. Rasulullah Saw menjelaskan hal ini dengan lebih rinci;"Wanita salihah, adalah apabila dilihat oleh suaminya membuat gembira dan apabila diperintah ia taat".Namun demikian bukan berarti kedudukan wanita lebih rendah dari derajat pria, karena disisi lain Rasulpun pernah bersabda"Suami terbaik adalah yang terbaik dihadapan istri-istrinya".Dengan sabda Rasul ini, dapat dibayangkan manakala terjadi pernikahan antara seorang pria saleh dengan wanita salehah, niscaya melahirkan keluarga yang harmonis; suami merasa tentram dan nyaman karena kesetiaan istrinya, istripun merasa dihormati dan terlindungi karena sikap bijak suaminya.Dari rumah tangga seperti inilah dapat diharapkan cahaya Islam menjadi rahmat bagi para pemeluknya serta dapat diharapkan melahirkan generasi yang berkualitas.Dari sosok rumah seperti inilah kesempatan untuk membangun masa depan bangsa sangat terbuka lebar. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda;"Ibu adalah guru tempat belajar bagi putra putrinya".Artinya; bahwa ibu mempunyai peran yang sangat strategis dalam menentukan baik buruknya masa depan sebuah bangsa.Dengan demikian, potensi wanita sangat besar dalam kehidupan, karena dialah yang menciptakan ketenangan dan ketentraman sekaligus memberikan kontribusi dalam menentukan arah masa depan.Namun demikian, banyak orang yang berprasangka buruk, terutama dari kalangan orientalis; bahwa wanita dalam Islam tidak memiliki hak yang layak, diskriminatif, tidak adil, terisolasi, dan seterusnya, karena Islam membolehkan polygami.Memang dalam Islam ada polygami, seorang pria diperbolehkan menikahi istri lebih dari satu, sampai empat orang istri. Namun prasangka tersebut terlalu dipaksakan, tidak berdasarkan analisa ilmiah atau analisa fakta dilapangan, berkenaan dengan polygami yang pernah dilakukan oleh Rasul dan para sahabatnya.Sebab, jika mereka jujur, membaca firman Allah Swt yang tertuang dalam Al-Quran :"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya) , maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi; dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, ..." (Q.S An-Nisaa : 3)Jika ayat ini dikaji dengan seksama, sejak latar belakang turun ayat, serta susunan kalimatnya, dan pelaksanaan polygami yang dipraktekan oleh para sahabat setelah turun ayat ini. Niscaya tampak jelas, bahwa polygami dalam Islam adalah untuk mengangkat harkat dan martabat wanita serta menyelamatkannya dari berbagai ancaman budaya masyarakat yang sudah bangkrut pada saat itu.Pada masa sebelum Islam, banyak pria yang mengawini wanita hanya dilatar belakangi oleh ambisi menguasai kekayaan anak yatim yang ditinggal mati ayahnya.Maka ayat ini memberikan solusi daripada menikahi anak yatim dengan cara aniyaya lebih baik menikahi wanita lain dengan polygami. Itupun dengan syarat yang sangat ketat, yaitu harus bersikap adil terhadap istri-istrinya. Jika tidak bisa adil atau bahkan takut tidak bisa adil, maka satu saja, tidak boleh lebih dari satu.Namun sayang, ajaran yang sangat suci dan bersih ini sering terkotori oleh prilaku orang-orang yang tidak mau belajar dan tidak berniat baik, sehingga melahirkan praktek atau komentar yang kontra produktif bahkan destruktif.Saat ini, wanita yang dicipatakan Allah Swt dengan sangat indah, menarik, dan menjadi pesona, yang sejatinya menjadi kekuatan besar dalam membangun kehidupan, berubah menjadi bencana kemanusiaan yang sangat mengerikan seperti kasus traficking (jual beli manusia), pelecehan sexsual, KDRT, wanita simpanan dan segala bentuk amoral lainnya.Dalam hal ini, Rasul pernah mengingatkan dengan sabdaNya;"Aku tidak meninggalkan fitnah yang lebih berat dari pada wnita"Fitnah berarti ujian. Pada prinsipnya ujian tidaklah baik dan tidak pula buruk. Namun ia akan menjadi baik apabila dikelola secara tepat dan benar. Sebaliknya ujian tersebut akan menjdi penyesalan luar biasa, apabila tidak dipersiapkan bagaimana cara pengelolaannya agar tidak gagal.Tugas umat islam hari ini adalah merekontruksi dan mereposisi kedudukan wanita agar dapat mengulangi kejayaan kaum hawa seperti pada masa Islam di abad pertama.Namun demikian, umat Islam masih bisa bernafas, karena mutiara yang hilang, wanita salihah yang menjadi perhiasan terbaik didunia ini, mulai banyak didambakan orang, bahkan tidak sedikit yang menyadari, bahwa salah satu penyebab gagalnya peradabaan didunia ini karena kegagalan dalam membangun para ibu untuk menjadi karir sebagai istri terbaik bagi suaminya dan guru terbaik bagi para putra putrinya.Sementara itu berbagai kajian wanita Muslimah semakin marak, pertanda bahwa dunia Islam sedang mengeliat menuju sukses dunia akhirat.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar: