15 Jan 2010

Fitnah Syahwat Anak

Fitrah manusia, disamping mencintai lawan jenis, bahkan terasa indah ketika dapat bersama-sama dengan lawan jenis yang dicintainya, ia sangat mendambakan lahirnya anak laki-laki. Seperti diungkap dalam surat Ali-Imran ayat 14 diatas.Cinta terhadap wanita menduduki rengking pertama didalam ayat ini, sedangkan cinta terhadap anak laki-laki menjadi rengking kedua setelah mencintai wanita.Memang cinta terhadap wanita kadang-kadang luntur bahkan sirna, sedangkan cinta terhadap anak senantiasa tetap lestari bahkan bersemi.Namun tidak pernah ada orang yang tergila-gila karena cinta terhadap anaknya. Berbeda dengan mencintai wanita, tidak sedikit laki-laki yang stres karena ditolak cinta oleh idamannya.Kata "Al-Banin" yang berarti anak laki-laki dalam surat Ali Imran ayat 14 ini, menurut sebahagian ulama mencakup anak perempuan. Karena didalam kaidah bahasa Arab, apabila diungkap kata laki-laki maka terdapat perempuan didalamnya.Akan tetapi menurut kebanyakan para ulama bahwa didalam realitas kehidupan sejak zaman purba sampai saat ini, fitrah manusia sangat menyukai anak laki-laki. Baik dia sebagai ayah, ibu bahkan kalangan orang-orang yang memperjuangkan emansipasi sekalipun. Mereka lebih suka mendapatkan anak laki-laki daripada anak perempuan.Bahkan pada masa jahiliyah, terdapat beberapa kabilah Arab yang bermuka masam apabila mendapat kabar bahwa bayi yang dilahirkan oleh istrinya adalah seorang wanita. Tidak sedikit dari mereka yang tidak memiliki hati nurani menguburkan anak wanitanya dalam keadaan hidup.Sementara itu, apabila lahir seorang anak laki-laki, mereka berbangga karena mempunyai harapan anaknya akan menjadi pahlawan dimasa depan, dapat melanjutkan perjuangan orang tuanya, serta membangun popularitas keluarganya.Kemudian Rasulullah Saw tampil memberikan ketauladanan dalam menyelesaikan masalah ini. Beliau pernah bersabda ;"Barang siapa yang diberi amanah dengan dua anak perempuan lalu di didiknya dengan baik maka kedua anak itu akan menjadi syafa'at baginya diakhirat kelak"Kasus lain, ketika salah seorang putrinya yang bernama Ruqoyah meninggal dunia, Rasulullah Saw menyiapkan segala keperluannya, seperti kain kafan dan lain-lain. Kemudian beliaupun menikahkan bekas suaminya yang bernama Utsman Bin Affan ra kepada putrinya yang lain, yang bernama Ummu Kultsum. Dan ketika Ummu Kultsum meninggal dunia Rasulullah Saw bersabda kepada Utsman Bin Affan;"Sayang! aku tidak punya anak perempuan lagi, kalau ia masih punya adik perempuan, aku akan mengawinkan engkau dengan dia"Kalimat ini menggambarkan, betapa besar perhatian beliau terhadap putri-putrinya. Sampai-sampai menikahkan mereka dengan orang-orang yang sangat dianggap baik oleh beliau, bahkan beliau sangat menginginkan memiliki putri lebih banyak lagi.Selain itu, ketika Rasulullah Saw dalam keadaan sakit keras, menjelang wafat, beliau menarik bahu putrinya yang bernama Fatimah Azzahra. Kemudian beliau berbisik kepadanya, lalu Fatimahpun menangis. Kemudian Rasul menarik kembali bahu putrinya dan berbisik kepadanya, maka Fatimah Azzahrapun tersenyum girang.Setelah Rasulullah Saw meninggal dunia, banyak para sahabat yang bertanya kepada Sayidah Fatimah tentang peristiwa itu, kemudian Fatimahpun menjelaskan ;"Pada bisikan pertama Rasulullah menyampaikan bahwa beliau sebentar lagi akan wafat lalu aku menangis. Sedangkan pada bisikan kedua beliau menyampaikan bahwa dari sekian bangak sahabat beliau dibumi ini akulah yang paling pertama yang akan menyusul beliau sehingga akupun tersenyum".Tidak sampai enam bulan setelah Rasulullah Saw wafat maka Sayidah Fatimahpun menyusul berpulang ke Rahmatullah.Inilah ketauladanan Rasulullah Saw dalam bersikap lembut serta memberi kasih sayang terhadap para putrinya, dan ini pula yang kemudian melahirkan jiwa yang halus dikalangan para pengikutnya.Adapun berkenaan dengan cinta terhadap anak laki-laki, tidak ada larangan dalam ajaran Islam, bahkan Islam mengajarkan agar seluruh umatnya memiliki semangat membangun generasi yang berkualitas sehingga Islam dapat dibanggakan karena umatnya yang sangat banyak dan kualitasnya sangat baik.Rasul pernah bersabda;"Nikahilah wanita-wanita yang sangat dicintai dan sangat banyak melahirkan anaknya, karena sesungguhnya aku akan merasa bangga dengan banyaknya kalian terhadap umat-umat yang lain".Fitrah manusia, ketika istrinya mengandung, ia sangat berharap anaknya lahir dengan sehat dan selamat. Sambil menatap kemasa depan serta membayangkan perjalanan hidup anaknya kelak.Ia mencari "nama" yang gagah dan enak didengar untuk anaknya. Kemudian berencana merawat dan mendidiknya dengan baik agar anaknya berbahagia dan sejahtera.Ketika anaknya tumbuh dan berkembang, mulai memperlihatkan kecerdasan akalnya dan kebersihan hati nuraninya serta berhasil meraih prestasi yang baik, iapun akan merasa bangga dengannya, bahkan membangga-banggakan nya dihadapan orang lain, dengan tanpa peduli apakah orang suka mendengarnya atau tidak.Sebaliknya, apabila ternyata anak tersebut tidak tumbuh dan berkembang sesuai harapan, iapun akan berupaya sekuat tenaga untuk menyelamatkan dan membangunnya agar anak tersebut berhasil. Tanpa memperhitungkan tenaga, pikiran, bahkan biaya yang harus dikeluarkan. Yang ia pikirkan hanyalah satu; anaknya sukses bahkan lebih sukses dari dirinya.Ayat ini mengingatkan kepada semua pihak; agar kembali kepada fitrahnya, tidak melalaikan kehidupan putra-putrinya karena terjebak oleh kehidupan dunia yang sangat sebentar ini. Tidak hanya mengejar popularitas dunia, atau prestasi yang semu dan kehidupan yang glamor, sementara jiwanya kosong melompong, tidak memiliki aqidah yang benar dalam memandang kehidupan ini.Hanya materi belaka yang dikejarnya. Sehingga ketika orang tuanya "sudah tua renta" tidak lagi diperhatikan, bahkan dikirimnya kepanti jompo. Seolah-olah tidak ada gunanya lagi untuk tinggal dirumahnya. Seperti peralatan rumah tangga yang sudah usang, yang harus dibuang jauh-jauh dari rumah mewah.Generasi seperti ini adalah penghancur Bangsa dan Negara bahkan penghancur kemanusiaan.Sementara generasi yang kita harapkan adalah seperti yang pernah diungkap oleh Umar Bin Khatab ra;"Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan".atau yang disabdakan oleh Rasulullah Saw;"Apabila anak adam meninggal dunia maka putuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga hal; pertama sadaqah jariyah, kedua ilmu yang bermanfaat, ketiga anak saleh yang senantiasa berdo'a untuk orang tuanya"Hadits ini menjelaskan bahwa anak yang saleh bukan hanya menjadi kebanggaan didunia, akan tetapi sekaligus menjadi aset pahala diakhirat kelak, manakala orang tuanya sudah meninggal dunia.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar: