12 Nov 2008

Visi Depok 21 - Mempertahankan aura Ramadhan

Mempertahankan Suasana Ramadhan Pasca Ramadhan

Ramadhan tahun ini segera berakhir. Selanjutnya, rutinitas keseharian akan kembali menghiasi dan mewarnai hidup kita. Kita khawatir pesta dan aroma kemaksiatan akan segera menggantikan suasana ketentraman dan kekhusyuan Ramadhan. Kita khawatir setan-setan yang sebelumnya dibelenggu akan kembali liar dan memancing manusia untuk mengumbar syahwatnya bersama mereka. Kemeriahan suasana tadarus akan hilang. Semangat tilawah Al-Qur’an akan berganti. Kajian-kajian Islam yang marak di berbagai lapisan masyarakat akan gulung tikar. Semuanya akan kembali sebagaimana suasana sebelum ramadhan. Itu yang terjadi berulang-ulang setiap tahun.

Berbagai fenomena di atas memberikan sinyal kepada kita, ramadhan tahun ini hanya akan mengulang ramadhan-ramadhan tahun lalu. Tanpa kesan. Tanpa pengaruh terhadap jiwa. Tanpa perubahan pada sikap dan perilaku. Tanpa perbaikan terhadap iman. Tanpa peningkatan terhadap ketakwaan. Ini sangat ironis. Mengingat sudah bertahun-tahun kita menjalani kehidupan bersama ramadhan di dalamnya. Namun, dampak dari ramadhan tidak nampak dalam kehidupan kita sebagai bangsa.

Sejatinya, indahnya ramadhan, tentramnya ramadhan, dan nikmatnya ibadah di bulan ramadhan menjadi oase bagi orang-orang beriman. Berlalunya ramadhan akan menimbulkan kesedihan bagi mereka. Mereka tidak ingin ramadhan ini berlalu. Namun ramadhan pasti berlalu. Bulan akan berganti bulan. Tahun akan berganti tahun.Yang kita inginkan adalah, bagaimana caranya agar kita mampu mempertahankan suasana dan semangat ramadhan setelah ramadhan berakhir? Paling tidak ada tiga hal yang harus diperhatikan dan dipertahankan.

Pertama, jangan hilangkan kebiasaan yang sudah dibangun di bulan ramadhan. Jika pagi hari ramadhan biasa ke masjid, jangan hilangkan kebiasaan itu. Jika sebelum sahur biasa melakukan shalat dua rakaat, jangan tinggalkan kebiasaan itu pasca ramadhan. Jika setelah subuh, tilawah Al-Quran sudah menjadi kebiasaan, jangan hilangkan ia. Jika kebiasaan sedekah sudah mulai terbangun dengan mudah di bulan ramadhan, teruskan di bulan selanjutnya. Intinya, kita perlu melanjutkan kebiasaan-kebiasaan baik yang sudah dibangun saat ramadhan.

Kedua, kita perlu melanjutkan interaksi dengan komunitas ramadhan. Komunitas orang-orang sholeh yang menjadi rekan saat beribadah, teman saat pengajian, dan kawan saat melakukan berbagai aktifitas. Komunitas yang membangun jiwa dan semangat untuk maju. Komunitas dimana kita bisa saling memberi dan menerima. Selain dengan komunitas dekat, perlu dipertahankan kedekatan hubungan dengan komunitas jauh, para tokoh masyarakat dan ulama.

Komunitas kebaikan ini akan menjadi pendorong yang kuat untuk membantu masyarakat membangun dirinya. Kemajuan dan keterbelakangan suatu masyarakat tidaklah hanya disebabkan karena kurangnya peran serta dan perhatian pemerintah, namun juga karena kepasrahan masyarakat terhadap nasib yang menimpa dirinya. Karena itu, perlu adanya sekelompok orang yang mampu membangkitkan mereka. Perlu sebuah komunitas sosial yang tidak hanya memikirkan kebaikan dirinya, tapi juga kebaikan masyarakatnya.

Ketiga, kedekatan hubungan dengan keluarga saat sahur bersama dan berbuka puasa bersama perlu dipertahankan. Hanya di bulan ramadhan, sahur bersama dilakukan. Hanya di bulan ramadhan, seluruh anggota keluarga bangun bersama di waktu sahur, sepertiga malam terakhir, saat-saat yang disukai Allah. Di bulan ramadhan, suasana kedekatan hati dan jiwa terbangun di antara anggota keluarga dengan indah. Ini yang perlu dipertahankan pasca ramadhan. Indahnya sahur bersama perlu diciptakan lagi di luar ramadhan. Tentramnya hati saat munajat kepada Allah di saat sahur perlu dipertahankan.

Jika ketiga hal diatas mampu kita jaga dan lestarikan, maka insya Allah suasana ramadhan akan tetap terjaga dalam rumah tangga dan masyarakat kita. Jika demikian, maka kita akan merasakan bulan-bulan lain seperti bulan ramadhan. Ini berarti pula, kebaikan dan keberkahan akan terus hadir dan mengalir sepanjang tahun, bagi keluarga, masyarakat dan bangsa ini. Semoga. Visi

Tidak ada komentar: