12 Nov 2008

Visi Depok 19 - Mewujudkan Pendidikan Berkualitas

Mewujudkan Cita-Cita untuk Memiliki Sistem Pendidikan Berkualitas dan Terjangkau

Suatu bangsa akan maju jika sistem pendidikannya baik dan berkualitas, dan sebaliknya suatu bangsa akan hancur jika sistem pendidikannya buruk. Negara-negara yang dikenal sebagai bangsa besar dan maju sekarang ini mampu menjadi seperti kondisi mereka saat ini karena keberhasilannya dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas sekaligus terjangkau bagi warganya. Sehingga, setiap warga negara dapat menikmati proses belajar mengajar dengan sangat efektif dan efisien. Hasilnya, terbentuklah manusia-manusia yang sangat unggul dan cerdas yang memiliki semangat dan motivasi tinggi untuk berkontribusi demi kemajuan bangsanya. Tidak dapat kita pungkiri bahwa bangsa-bangsa besar itu berdiri di atas tetesan keringat dan curahan pikiran manusia-manusia unggul tersebut.

Oleh karena itu, jika negara ini ingin maju, maka tidak ada jalan lain selain memberikan perhatian dan porsi yang besar untuk urusan pendidikan. Kita menginginkan terwujudnya suatu sistem pendidikan yang berkualitas namun terjangkau oleh masyarakat. Sistem pendidikan akan memiliki kualitas baik jika siswanya berkualitas, guru-gurunya berkualitas, dan manajemennya berkualitas. Siswa berkualitas dapat secara jelas diukur dari pencapaian nilai UAN, yang saat ini menjadi parameter standar yang baku secara nasional. Guru berkualitas dapat diukur dari jenjang pendidikan yang dimiliki, pengalaman mengajar, dan ketrampilan serta kreatifitas dalam proses belajar mengajarnya. Manajemen yang berkualitas dapat dilihat dari ada/tidaknya prosedur standar dalam menjalankan operasional sekolah, dan bagaimana konsistensi dari implementasi prosedur standar tersebut.

Secara terintegrasi, faktor-faktor tersebut di atas tidak akan memiliki dampak apa-apa, tanpa didukung dengan sikap mental dan perilaku yang baik sebagai landasannya. Jujur dan adil adalah dua sikap yg harus dijunjung tinggi secara bersama-sama. Kita tidak menginginkan prestasi yang ada dicapai dengan cara-cara yang tidak benar, tidak jujur dan tidak adil. Menurut informasi, meskipun pencapaian prestasi Depok masih belum menggembirakan (pada tahun 2007, untuk tingkat SMP masih di urutan 24 dari 25 kota/kabupaten, dan di tingkat SMA berada urutan 10 dari 25 kota/kabupaten di jawa barat), namun semangat meraih prestasi dengan mengedepankan kejujuran patut mendapat acungan jempol. Kita tidak boleh menjadi rendah diri dengan prestasi yang belum maksimal asalkan itu diraih dengan kejujuran. Sebaliknya, kita juga tidak bangga dengan prestasi yang diraih apabila mengorbankan kejujuran dan keadilan.

Pertama, kita perlu meningkatkan kualitas siswa. Untuk hal ini yang diperlukan hanyalah lingkungan yang kondusif dan menyenangkan bagi mereka untuk belajar. Baik lingkungan rumah, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Sebagai institusi terkecil dari masyarakat, kita perlu menciptakan keluarga kita sebagai keluarga pembelajar. Ayah belajar, ibu belajar, kakak belajar, adik belajar, dan semua penghuni rumah tersebut sebagian waktunya digunakan untuk belajar dan belajar. Tentunya belajar yang dimaksud disini adalah belajar dalam arti luas, tidak hanya membaca dan menghitung, tapi juga berdiskusi, berdialog, membahas tema-tema menarik, dan lain sebagainya.

Kedua, meningkatkan kualitas guru, melalui beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi, baik dalam hal materi pelajaran, maupun metode pengajaran. Kedua, memberikan kesempatan kepada para guru untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Ketiga, meningkatkan kesejahteraan guru, agar dapat berkonsentrasi secara penuh dalam mengajar dan mendidik murid-muridnya, tanpa dipusingkan lagi dengan urusan dapurnya. Jika ketiga hal ini dapat dilakukan, maka kita layak berharap kualitas pendidikan kita akan jauh lebih baik. Bagaimana mewujudkan ketiga hal tersebut?

Pertama, perlu digalang kerjasama yang lebih baik antara pemkot dengan universitas-universitas besar di depok, seperti UI dan Gunadarma. Dari segi fasilitas, kedua universitas tersebut telah memiliki sarana yang sangat memadai. Dari segi SDM pengajar, kedua universitas tersebut memiliki SDM terbaik di bidangnya. Sehingga, alokasi anggaran untuk pelatihan dan kelanjutan jenjang pendidikan seharusnya tidak membutuhkan anggaran yang besar, karena segala sarana dan prasarana untuk mendukung hal tersebut relatif telah tersedia.

Kedua, untuk meningkatkan kesejahteraan guru, perlu digalang dan digerakkan partisipasi aktif masyarakat, khususnya dari kalangan mampu, atau perusahaan-perusahaan di Depok untuk ikut menanggung beban sekolah dalam hal kesejahteraan guru. Perlu ada dialog-dialog yang intensif untuk merintis upaya ini. Kita yakin, jika ada beberapa perusahaan besar yang berdomisili di depok ini dapat mengalokasikan sebagian kecil anggaran kerjanya untuk urusan pendidikan ini, maka citra perusahaan secara lokal dan nasional akan terangkat.

Ketiga, selain kualitas siswa dan guru, sistem manajamen pendidikan pun harus berkualitas. Prinsip good governance harus diterapkan, mulai dari prinsip akuntabilitas, transparansi dan profesionalitas. Untuk mencapai ketiga hal ini, kunci utamanya terletak pada kepemimpinan yang kuat, amanah dan profesional, yang didukung oleh sebuah Sistem Informasi Pendidikan (SIP) yang akurat, lengkap dan modern. Kita bersyukur, bahwa sejak tahun 2007 lalu, dengan dukungan teknologi informasi, pemkot depok sudah memiliki sistem penerimaan siswa baru secara online. Ini sebuah prestasi yang baik dan harus terus ditingkatkan.

Setelah sistem penerimaan siswa baru, sistem akademik sekolah, mulai dari pengelolaan jadwal sekolah sampai sistem keuangan sekolah perlu segera diwujudkan dan diterapkan. Selain itu, bentuk komunikasi dan interaksi dari dinas pendidikan dengan sekolah-sekolah yang ada juga harus dibuat secara sistemik, mulai dari proses monitoring kegiatan sekolah sampai pelaporan-pelaporan yang diperlukan. Sehingga, proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah-sekolah dapat dipantau dengan lebih mudah dan akurat. Kita mengharapkan suatu saat nanti, seluruh proses manajemen sekolah dan pendidikan dapat dilakukan secara otomatis dengan dukungan teknologi informasi dalam bentuk sebuah Sistem Informasi Pendidikan (SIP) yang canggih.

Selain berkualitas, kita menginginkan sistem pendidikan yang terjangkau oleh sebagian besar warga masyarakat. Bukan sistem pendidikan yang eksklusif dan mahal, sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat. Untuk mewujudkan sistem pendidikan yang terjangkau ini, perlu digalang dukungan dan partisipasi dari masyarakat secara luas, khususnya dari kalangan mampu. Kita yakin, masyarakat pasti akan memberikan dukungan dan partisipasinya jika pemkot mampu menunjukkan kinerja yang baik dalam pengelolaan urusan pendidikan ini. Jika kedua hal ini dapat diwujudkan, yaitu sistem pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, maka ke depan kita akan menyaksikan bangsa ini berdiri tegak di hadapan bangsa-bangsa lain di dunia ini, karena kita memiliki sumber daya manusia yang unggul, cerdas dan berkualitas. Semoga.

Tidak ada komentar: