Benarkah pada akhirnya kita harus berkecimpung dalam gaya hidup mutakhir?
Menggenggam berbagai teknologi canggih, berbicara dengan istilah-istilah
baru, menampilkan citra mendunia penuh pesona? Bukankah semua itu hanya
sebuah gaya hidup. Dan, gaya hidup bukanlah hidup itu sendiri. Kehidupan
telah berlangsung jauh sebelum sejarah sempat menuliskannya. Sedangkan gaya
hidup pasang surut bagai permukaan laut. Bahkan peradaban pun naik turun tak
terbendung.
Maka, semestinya tak jadi risau dunia jika di berbagai belahan bumi masih
banyak orang yang menjaga kehidupan khas mereka sendiri. Sebuah kehidupan
yang mungkin tampak begitu sederhana, bahkan luput dari gerak kemajuan masa.
Mereka mungkin hanya memanggul cangkul menggaru huma, atau bersenjata tomba
kayu berburu paus di samudera, atau menunggang kuda tanpa pelana melintasi
savana. Bagi mereka, kemutakhiran bukanlah keharusan. Itu hanya sebuah
pilihan belaka. Karena makna hidup tidak terletak pada apa yang tampak dalam
setiap perkembangan jaman, melainkan pada kedalaman pencerapan nilai-nilai
yang hidup ajarkan pada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar