Manis Kembang Gula itu Masih Kurasakan Paman
Alkisah ada seorang pemuda yang senantiasa menjenguk seorang lelaki tua di rumah sakit setiap pagi dan sore. Menghibur, menyuapi, membantu mandi dan menemani sang lelaki tua berkeliling di taman rumah sakit tersebut dengan penuh pengabdian nan tulus, sampai mengantarkannya ke tempat tidur.
Kejadian ini menarik perhatian para perawat di rumah sakit tersebut. Perawat kemudian berkata kepada lelaki tua: "bapak, betapa berbaktinya anak bapak ya, melakukan hal - hal yang sudah jarang dilakukan seorang anak kepada orang tuanya di zaman sekarang ".
Dengan senyum, lelaki tua itu berkata : "Seandainya ... Suster, pemuda itu adalah anak yatim piatu yang aku temui hampir 30 tahun yang lalu sedang menangis di depan teras masjid lingkungan kami, sepeninggal kedua orang tuanya. Aku peluk anak tersebut, aku berikan sebuah permen manis serta uang ala kadarnya. Sejak kejadian itu aku tidak pernah lagi bertemu dengannya. Hingga di masa tuaku, saat aku sakit-sakitan dan istriku semakin lemah, anak yatim itu tiba-tiba muncul, membawa kami ke rumahnya untuk menghabiskan masa tua kami bersama kehangatan keluarga kecil sang pemuda itu. Saat keadaanku sakit ia membawaku ke rumah sakit dengan penuh pengabdian seperti yang suster lihat "
Lelaki tua itu kemudian berkata dengan penuh keharuan : "Aku bertanya kepada pemuda tadi, mengapa engkau begitu baik kepadaku dan istriku, sementara kami bukan siapa-siapa bagimu?"
Pemuda menjawab : " Paman, rasa manis permen yang paman berikan kepadaku saat aku terjatuh dalam kedukaan 30 tahun yang lalu masih terasa di lidahku, uang yang paman genggamkan di tanganku masih hangat terasa di sepanjang jalan hidupku " .
Tanamlah kebaikan meski bukan pada tempatnya, tidak akan hilang kebaikan itu ketika ditanam. Sungguh kebaikan itu meski sudah lama wktnya, tidak akan menuainya selain yang menanam kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar