24 Des 2011

Hidup dengan perdamaian


Bahkan sebelum perang diletuskan, penderitaan telah merambah di mana-mana.
Di wajah para anak-anak, wanita, orang tua. Di wajah hidup itu sendiri. Dan
ketika sangkala perang ditiupkan lengkaplah sudah penderitaan itu dengan
erangan, rintihan, kematian dan ratapan. Dan itu tak berhenti di sini. Angin
sejarah akan membawanya terus ke abad-abad yang takkan terlupakan. Tak
sedikit mereka yang tak tahu apakah perang masih berlangsung, atau telah
usai. Karena tatapan angkara murka tak pernah mau lenyap begitu saja. Betapa
pun luhurnya alasan sebuah perang, ia selalu jadi cerita duka manusia.

Hidup ini selalu penuh dengan pilihan-pilihan. Selalu saja ada orang yang
menyempitkan pilihan itu jadi sebuah keharusan. Maka, ketika perang adalah
keharusan, perdamaian tentulah keniscayaan. Mari kita tanyakan pada hati
sendiri, di tengah ketepekuran di pagi buta, sesungguhnya apa yang selalu
kita dambakan dalam hidup ini? Mungkin hanya ada satu bisikan lirih yang
nyaris tak terdengar namun jernih: hidup penuh kedamaian.

Tidak ada komentar: