10 Okt 2009

Mengharapkan Rahmat Allah

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya
dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Saya telah mendengar Rasulullah
s.a.w. bersabda: "Allah telah menjadikan rahmat dalam seratus
bahagian, maka ditahan pada-Nya yang sembilan puluh sembilan dan
diturunkan dibumi satu bahagian, maka dengan satu bahagian
itumasing-masing makhluk berkasih sayang sehingga kuda mengangkat
kakinya kerana khuatir memijak anaknya."

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari
Alhasan berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah
mempunyai seratus rahmat, diturunkan kebumi hanya satu rahmat untuk
penduduk dunia, maka mencukupi hingga habis ajal mereka, dan Allah
akan mencabut rahmat itu yang satu pada hari kiamat untuk mengenapkan
pada yang sembilan puluh sembilan, untuk diberikannya kepada para wali
dan ahli taat kepada-Nya."

Abul-Laits berkata: "Rasulullah s.a.w. telah
menerangkan kepada kaum mukmin rahmat Allah s.w.t. supaya mereka
bersyurkur kepada yang telah memuliakan mereka dengan rahmat-Nya dan
rahmat amal soleh, sebab siapa yang mengharapkan rahmat Allah s.w.t.
harus beramal mengikut petunjukNya untuk mencapai rahmatNya. Allah
s.w.t. berfirman:

"Inna rahmatallahi qaribun minal mukhsinin."

Yang bermaksud: "Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat pada
orang-orang yang berbuat baik."

"Faman kana yarju liqa'a rabbihi fal ya'mal amalan shaliha"

Yang bermaksud: "Maka siapa yang mengharap mendapat rahmat dan bertemu
kepada Tuhan-Nya, maka hendaklah beramal soleh."

Ibn Abbas r.a. berkata: "Ketika turun
ayat: "Warahmati wasi'at kulla syai'i." Yang bermaksud: "Rahmat-Ku
meliputi segala sesuatu.", maka iblis laknatullah menonjol-nonjolkan
diri sambil berkata: Saya termasuk dari sesuatu, tentu saya akan
mendapat bahagian dari rahmat-Nya." Demikian pula kaum Yahudi dan
Nashara (Kristien), kemudian diturunkan lanjutannya: "Fasa aktubua
lilladz ina yattaquna wayu'tunazzakat walladzina hum biayatina
yuminun." Yang bermaksud: "Maka Aku tetapkan rahmat-Ku pada
orang-orang yang taqwa, jaga-jaga diri dari syirik dan mengeluarkan
zakat, dan mereka percaya pada ayat-ayat Kami."

Iblis laknatullah patah harapan untuk
mendapat rahmat tetapi Yahudi dan Nashara merasa tidak syirik dan
sudah mengeluarkan zakat dan percaya pada kitab Allah s.w.t. Kemudian
turun ayat lajutannya: "Alladzina yattabi Uunarsulan nabiyyal ummiya."
Yang bermaksud: "Ialah mereka yang mengikuti rasul nabi yang ummi
yaitu Nabi Muhammad s.a.w." Sampai disini kaum Yahudia dan Nashara
putus dari rahmat Allah s.w.t. Oleh sebab itu maka kewajipan utama
bagi tiap-tiap orang mukmin memuji syurkur kepada Allah s.w.t. atas
kurniaan nikmat iamn yang diberikan Allah s.w.t. kepadanya, disamping
mengharapkan semoga segala dosa-dosanya diampunkan oleh Allah s.w.t.

Yahya bin Mu'adz Arrazi dalam doanya
berkata: "Ya Allah, Engkau telah menurunkan satu rahmat dan memuliakan
kami dengan rahmat beragama Islam, apabila melengkapkan rahmat yang
merata, bagaimana kami tidak akan mengharapkan pengampunan-Mu."

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya
dari Abu Said Al-khudri r.a. berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Ada seorang masuk syurga tanpa amal kebaikan, hanyaketika ia akan
mati berpesan kepada keluarganya: "Jika saya meninggal bakar mayatku
dan tumbuk tulang-tulangku sampai halus kemudian abunya taburkan
separuh didarat dan separuh dilaut, maka ketika mati, dilaksanakan
wasiatnya. Maka Allah menyuruh darat dan laut supaya mengumpulkan
abunya, kemudian ketika ditanya: "Mengapa kau berbuat sedemikian itu?"
Jawabnya: "Kerana takut kepadaMu Tuhan. Maka Allah mengampunkan
baginya kerana takutnya kepada Tuhan itu."

Abul-Laits meriwayatkan dari Athaa' dari
seorang sahabat Rasulullah s.a.w. berkata: "Rasulullah s.a.w. datang
kepada kami sedang kami tertawa. Lalu Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Apakah kamu tertawa sedang api neraka menanti dibelakangmu. Demi
Allah, saya tidak senang melihat kamu tertawa." Maka Rasulullah s.a.w.
pergi membelakangi kami, sedang kami diam, seolah-oalh ada burung
diatas kepala kami, kemudian kembali berjalan mundur kepada kami lalu
bersabda: "Allah telah berfirman: "Nabbi'ibadi anni anal ghafuruuahim,
wa anna adzabi huwal adzabul aliem" Yang bermaksud: "Mengapa kau
mematahkan hati hambaKu, beritakan kepada mereka hambaKu bahawa Aku
maha mengampun dan penyayang dan siksaKu, siksa yang sangat pedih."

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya
dari Abdullah bin Amr Al-ash berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya bagi Allah tidak ada dosa yang tidak dapat
diampunkannya, ada pada ummat yang sebelum kamu seorang yang telah
membunuh sembilan puluh sembilan orang kemudian pergi kepada pendeta
dan berkata: "Saya telah membunuh sembilan puluh sembilan jiwa, apakah
ada jalan bagiku untuk bertaubat?" Jawab pendeta: "Tidak ada, sebab
perbuatanmu sudah melampaui batas." Maka segera ia berdiri dan
langsung membunuh pendeta itu sehingga genap yang dibunuh seratus
orang. Kemudian pergi ke pendeta yang lain dan berkata: "saya telah
membunuh seratus orang, apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?"
Jawab pendeta itu: "Sebenarnya perbuatan mu sudah melampau dan saya
tidak mengetahui, hanya disana ada dua dusun, yang satu bernama Bushro
dan penduduknya orang-orang baik yang selalu mengerjakan amal ahli
syurga, sedang yang lain bernama Kafrah, penduduknya hanya berbuat
derhaka melakukan amal ahli neraka, maka bila kamu pergi ke Bushro dan
mengikuti amal perbuatan mereka, maka jangan ragu bahawa taubat mu
akan diterima." Maka pergilah ia ke Bushro, dan ketika ia ditengah
jalan jatuh mati, maka bertengkarlah Malaikat Siksa dan Malaikat
Rahmat, sehingga bertanya kepada Tuhan. Maka disuruh: "Ukur saja maka
kedusun mana ia lebih dekat, masukkan ia kegolongan penduduknya."
Tiba-tiba terdapat ia lebih dekat kedusun Bushro sekadar ujung jari,
maka ia tercatat dari golongan penduduknya."

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya
dari Abdullah bin Mas'ud berkata: "Tiga macam yang saya berani
bersumpah sedang yang keempat bila saya bersumpah pasti benar:

Allah s.w.t. tidak akan memelihara seseorang didunia, kemudian
diserahkan kepada lainNya dihari kiamat.

Allah s.w.t. tidak akan menyamakan orang yang mempunyai bahagian dalam
Islam dengan yang tidak mempunyai bahagian.

Tidak seorang yang cinta pada suatu kaum, melainkan akan berkumpul
dengan mereka pada hari kiamat.

Allah s.w.t. tidak menutupi hamba didunia melainkan pasti akan
menutupinya diakhirat.

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya
dari Ibn Mas'ud r.a. berkata: "Empat ayat surah Annisaa' bagi kaum
muslimin lebih baik dari dunia seisinya."

Ayatnya ialah:

Innallaha laa yagh firu an yusy roka bihi wayagh firu maa duna dzalika
liman yasaa'u waman yusy rik billahi faqad iftara itsman adziima. Yang
bermaksud: Allah tidak akan mengampuni pada orang yang syirik dan
dapat mengampuni selain itu bagi siapa yang dikehendaki, dan siapa
yang syirik (mempersekutukan Tuhan) maka ia telah berbuat dosa yang
sangat besar.

Walau annahum idz dhalamu anfusahum jauka fas taghfarullaha was
taghfara lahumurraluuhu lawajadullaha tawwaba rahima. Yang bermaksud:
Andaikan ketika mereka berbuat zalim itu datang kepadamu (Nabi
Muhammad s.a.w.), lalu minta ampun kepada Allah dan dimintakan ampun
oleh Rasulullah, pasti mereka akan mendapatkan Allah itu maha
pengampun lagi penyayang.

In taj tani bu kabaa ira maa tunhauna anhu nukaffir ankum sayyi
aatikum wanud khilkum mud kholan kariima. Yang bermaksud: Jika kamu
meninggalkan dosa-dosa yang besar yang telah dilarang, maka Allah akan
mengampunkan dosa-dosamu yang kecil-kecil dan memasukkan kamu dalam
tempat yang mulia.

Waman ya mal suu'a au yadh lim nafsahu tsumma yas tagh firillaha
yajidillaha ghafuu ra rahima. Yang bermaksud: Dan siapa berbuat
kejahatan atau menganiaya diri sendiri kemudian membaca istighfar
(minta ampun) kepada Allah, pasti akan mendapatkan Allah maha
pengampun dan penyayang.

Jabir bin Abdillah An-Anshari r.a. berkata:
"Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Syafaatku untuk orang-orang yang
berdosa besar dari ummatku, siapa yang mendustakannya tidak akan
mencapainya." Jabir r.a. berkata: "Orang yang tidak berdosa besar
tidak memerlukan syafaat sebagaimana ayat ketiga diatas."

Muhammad bin Almunkadir dari Jabir r.a.
berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. keluar kepada kami dan bersabda:
"Malaikat Jibril tadi datang kepadaku dan berkata: "Ya Muhammad, demi
Allah yang mengutuskan mu sebagai nabi yang besar, sesungguhnya ada
seorang hamba Allah yang beribadat selama lima ratus tahun diatas
sebuah bukit yang lebar, panjangnya tiga puluh hasta kali tiga puluh
hasta dan dikelilingi oleh laut seluas empat ribu farsakh dari tiap
penjuru, disitu Allah s.w.t. mengeluarkan sumber air yang segar
selebar satu jari dari bawah bukit, juga pohon delima pada tiap hari
berbuah sebuah delima, maka bila siang hari turunlah orang itu untuk
wuduk dan memetik delima, lalu dimakannya, kemudian berdiri sembahyang
dan ia minta kepada Tuhan supaya dimatikan dalam sujud, dan supaya
badannya tidak disentuh bumi atau lain-lainnya hingga bangkit dihari
kiamat sambil sujud, maka Allah s.w.t. telah menerima permintaannya,
kerana itu tiap kami naik turun dari langit selalu melaluinya ia
sedang sujud. Jibril berkata: "Kami dapat dalam ilmu, bahawa ia akan
dibangkitkan pada hari kiamat dan dihadapkan kepada Allah s.w.t. ,
lalu Allah s.w.t. menyuruh: "Masukkanlah hambaKu itu kedalam syurga
dangan rahmatKu." Maka berkata orang itu: "Dengan amalku." Maka Allah
s.w.t. menyuruh Malaikat supaya menghitung semua amalnya dan nikmatKu
iaitu nikmat melihat (penglihatan), tiba-tiba nikmat penglihatan itu
telah mengelilingi ibadatnya selama lima ratus tahun, sedang
nikmat-nikmat Allah s.w.t. yang lain-lainnya belum. Maka Allah s.w.t.
berfirman: "Masukkan ia kedalam neraka." dan ketika ditarik menuju
keneraka, ia berkata: "Masukkanlah aku kedalam syurga dengan
rahmatMu."

Maka Allah s.w.t. berfirman kepada
Malaikat: "Kembalikanlah ia." Lalu ditanya oleh Allah s.w.t.:
"Hambaku, siapa yang menjadikan kau daripada tidak ada?" Jawabnya:
"Engkau Tuhan." Lalu dutanya: "Apakah itu kerana amalmu atau
rahmatKu?" Jawabnya: "Dengan RahmatMu." Lalu ditanya: "Siapakah yang
memberi kekuatan kepadamu untuk beribadat lima ratus tahun?" jawabnya:
"Engkau Tuhanku." Lalu ditanya lagi: "Dan siapakah yang menempatkan
kau diatas bukit dan ditengah laut dan mengeluarkan air segar yang
tawar dari tengah-tengah laut yang masin getir dan menumbuhkan buah
delima tiap pagi, padahal buah itu hanya berbuah satu tahun satu kali,
lalu kau minta kepadaKu untuk mati sujud, siapakah yang berbuat itu
semua?" Jawabnya: "Engkau Tuhanku." Firman Allah s.w.t. : "Maka semua
itu dengan rahmatKu." Malaikat Jibril berkata: "Segala sesuatu terjadi
dengan rahmat Allah s.w.t.."

Alhasan r.a berkata: "Nabi Muhammad s.a.w.
bersabda: "Tiada berkumpul dua perasaan berharap pada rahmat Allah dan
takut dari siksa Allah dalam hati seorang mukmin ketika akan mati
melainkan pasti akan diberi oleh Allah harapannya dan dihindarkan dari
ketakutannya."

Abu Said Almaqburi dari Abu Hurairah r.a.
berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Tiada seorang diantara kamu
yang dapat selamat kerana amalnya sendiri. Seorang sahabat bertanya:
"Engkau juga tidak, ya Rasulullah?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Saya
juga tidak, kecuali Allah meliputi saya dengan rahmayNya, kerana itu
sedang-sedanglah kamu dan tetapkan segala perbuatanmu dan beramal
diwaktu pagi dan petang dan sedikirt diwaktu malam, sederhanalah
supaya sampai dengan selamat."

Anas r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w.
bersabda: "Permudahkanlah dan jangan mempersukar dan gembirakan dan
jangan menggusarkan."

Ibn Mas'ud r.a. berkata: "Rahmat akan
melimpah-limpah pada manusia dihari kiamat sehingga iblis laknatullah
mengangkat kepalanya ingin mendapatkannya kerana luasnya rahmat Allah
dan syafa'at orang-orang yang diberikan syafa'at oleh Allah s.w.t."

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Pada hari
kiamat akan terdengar seruan dari bawah Arsy: "Ya ummat Muhammad,
adapun dosa-dosamu terhadap Aku maka Aku maafkan bagi kamu dan tinggal
yang terjadi diantara sesama kamu, maka maaf memaafkan diantara kamu
dan masuklah kamu kesyurga dengan rahmatKu."

Al-Fudhail bin Iyaadh berkata: "Rasa takut
kepada Allah s.w.t. itu lebih baik bagi orang yang sihat tetapi jika
ia sakit dan lemah (tidak kuat beramal) maka mengharap itu lebih baik,
sebab jika sihat kuat untuk beramal taat dan meninggalkan maksiat
sebaliknya bila telah sakit atau lemah maka mengharapkan rahmat itu
yang lebih utama."

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya
dari Muhammad bin Alfadhel daro Ibn Abi Ruwad dari ayahnya berkata:
"Allah s.w.t. menurunkan wahyu kepada nabi Daud a.s.: "Hai Daud,
gembirakan orang-orang yang berdosa, dan peringatkan kepada
orang-orang siddiq." Maka Nabi Daud a.s bertanya: "Bagaimana
menggembirakan orang-orang yang berdosa dan mengancam orang-orang yang
siddiq?" Allah s.w.t. berfirman: "Gembirakan orang-orang yang berdosa
bahawa tidak ada dosa yang tidak dapat Aku ampunkan dan peringatkan
pada orang siddiq supaya mereka tidak berbangga (sombong) dengan amal
perbuatan mereka kerana bila Aku tegakkan keadilanKu dan perhitunganKu
pada seseorang pasti binasa."

Ibn Abi Ruwad dari ayahnya berkata: "Allah
s.w.t berfirman: "Aku-lah Allah yang memiliki semua raja, hati
raja-raja itu semua ditangan-Ku, maka tiap kaum yang Aku ridha. Aku
jadikan hati raja itu rahmat pada mereka dan tiap kaum yang Aku murka,
Aku jadikan raja itu siksa bagi mereka, kerana itu kamu jangan sibuk
mengutuk raja dan taubatlah kamu kepadaKu nescaya Aku lunakkan hati
mereka kepadamu."

Al'alaa bin Abdirrahman dari ayahnya dari
Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Andaikan
orang mukmin mengetahui siksa yang disediakan Allah s.w.t. nescaya
tidak akan mengharapkan syurgaNya seorang pun dan andaikata orang
kafir mengetahui kebesaran rahmat Allah s.w.t. nescaya tidak akan
merasa putus dari rahmat Allah s.w.t. seorangpun."

Abu Ya'la lhusain bin Muhammad Annaisaburi
meriwayatkan dengan sanadnya dari Ahmad bin Sahl berkata: "Saya
bermimpi kelihatan Yahya bin Aktsam, maka saya bertanya kepadanya:
"Apakah tang telah kau dapat dari Tuhanmu? jawabnya: "Saya dipanggil
oleh Tuhan: "Hai orang tua yang jahat, kau telah berbuat ini dan itu."
Maka jawabku: "Ya Tuhan, tidak sedemikian yang saya dengar tentang
Engkau." Tuhan bertanya: "Apakah yang kau dengar tentang Aku?"
Jawabku: "Saya telah mendengar dari Abdurrazzaq dari Ma'mar dari
Azzuhri dari Urwah dari Aisyah r.a. dari Nabi Muhammad s.a.w. dan
Jibril a.s. bahawa Engkau berfirman: " Tiada seorang muslim yang telah
beruban dalam Islam, maka saya akan menyiksanya melainkan saya malu
untuk menyiksanya." Sedang saya seorang yang telah sangat tua. Maka
firman Allah s.w.t: "Benar Abdurrazzaq, dan benar Ma'mar dan benar
Azzuhri dan benar Urwah dan benar Aisyah dan benar Nabi Muhammad
s.a.w. dan benar Jibril dan benar apa yang Aku firmankan itu, ya
Yahya. Aku tidak akan menyiksa orang tua yang beruban dalam Islam."
kemudian saya diperintahkan kesebelah kanan ke syurga."

Umar r.a. berkata: "Dia masuk kepada Nabi
Muhammad s.a.w., tiba-tiba ia mendapati Nabi Muhammad s.a.w. sedang
menangis, maka ditanya: "Apakah yang menyebabkan engkau menangis, ya
Rasulullah?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Saya telah didatangai oleh
malaikat Jibril a.s. dan berkata kepadaku: "Sesungguhnya Allah malu
akan menyiksa seorang yang telah beruban didalam Islam, maka bagaimana
orang yang beruban tidak malu berbuat maksiat kepada Allah s.w.t."

Abul-Laits berkata: "Kerana itu maka wajib
bagi orang yang telah tua menyedari kehormatan ini dan bersyukur
kepada Allah s.w.t. dan malu kepada Allah s.w.t. dan kepada kedua
malaikat yang mencatat amalnya. Dan
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar: